Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan Global Bond, Pemerintah Kantongi Rp40,5 Triliun

Pemerintah telah merilis transaksi penerbitan surat utang negara dalam dua mata uang senilai US$1,8 miliar dan 750 juta euro.
Pegawai mengamati pergerakan harga obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah telah menerbitkan surat utang global dalam dua mata uang alias dual-currency yakni Dolar AS serta Euro. Nilai yang diterbitkan telah mencapai US$1,8 miliar serta 750 juta euro atau setara dengan Rp40,5 triliun. 

Dalam keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), emisi global bonds dengan format SEC itu menjadi yang ke-15 kalinya diterbitkan.

Terdapat tiga seri dalam global bonds yang dirilis Pemerintah RI, yakni RIEUR0932 dengan tenor 8 tahun, RI0934 dengan tenor 10 tahun, serta RI0954 bertenor 30 tahun.

RIEUR0932 diterbitkan dengan nilai mencapai 750 juta euro atau setara dengan Rp12,77 triliun (asumsi kurs Rp17.037 per euro) dan kupon mencapai 3,650%.

Untuk denominasi dolar AS pemerintah mengantongi US$1,8 miliar atau setara dengan Rp27,74 triliun (asumsi kurs Rp15.412 per dolar AS). Lebih terperinci, RI0934 dirilis dengan nilai US$1,15 miliar dan kupon 4,750%. Sementara itu, RI0954 dirilis dengan nilai mencapai US$650 juta dan kupon sebesar 5,150%.

Adapun, penawaran global bonds ini telah menarik minat investor global hingga mencapai total orderbook US$8,5 miliar dan 3 miliar euro.

Alhasil, Pemerintah pun dapat menurunkan tingkat imbal hasil untuk seluruh tenor yang ditawarkan kepada investor. Final yield untuk tenor 8, 10 dan 30 tahun menjadi masing-masing sebesar 3,723%, 4,800% dan 5,200%.

"Keberhasilan transaksi ini menunjukkan minat investasi yang kuat dari beragam jenis investor dari berbagai wilayah global untuk Indonesia. Tingginya minat investor tersebut antara lain disebabkan oleh fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja APBN yang solid," tulis DJPPR dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (5/9/2024).

Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi tersebut memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch, serta akan dicatatkan pada Singapore Exchange Securities Trading Limited dan Frankfurt Stock Exchange.

Dalam keterangan tertulisnya, DJPPR menjelaskan penerbitan SUN tersebut guna mengoptimalkan kondisi pasar yang stabil dengan suku bunga yang menguntungkan di tengah ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed.

Transaksi juga menjadi penerbitan SDG bond dalam mata uang euro untuk kedua kalinya setelah terakhir diterbitkan pada 2021. Dalam penerbitan SDG bond itu, Pemerintah mengacu pada SDGs Government Securities Framework (SDGs Framework) yang sejalan dengan standar internasional termasuk International Capital Market Association (ICMA) principles. 

Hasil penerbitan SUN secara umum akan digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2024. Khusus emisi obligasi SDG, Pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar hasil penerbitan untuk membiayai program dan proyek yang masuk kualifikasi Eligible SDGs Expenditures dalam SDGs Framework.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper