Bisnis.com, JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) melakukan peresmian pada Proyek RS Mother and Child Health Care Center (MCHC) Dr Hasan Sadikin yang berlokasi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (29/08/2024) dan Proyek RS Kanker Dharmais Woman and Child Cancer Care Building di Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, pada Jumat (30/08/2024).
Presiden RI Joko Widodo meresmikan secara langsung dengan penandatanganan prasasti sebagai bentuk simbolis. Turut hadir dalam acara peresmian RS MCHC Dr Hasan Sadikin yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj. Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Dirut RSHS Rachim Dinata Marsidi, dan Direktur Utama PTPP Novel Arsyad.
Pada acara peresmian RS Kanker Dharmais turut hadir mendampingi Presiden RI yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, President Islamic Development Bank, H.E. Dr. Muhammad Sulaiman Al Jasser, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Direktur RS Dharmais Soeko Werdi Nindito, dan Direktur Utama PTPP Novel Arsyad beserta jajaran.
Pembangunan kedua proyek rumah sakit ini bukan hanya sebuah proyek konstruksi namun adalah sebuah langkah besar dalam upaya meningkatkan kualitas Kesehatan khususnya Ibu dan Anak, serta meningkatkan pelayanan Kesehatan yang komprehensif dan modern di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan Proyek RS MCHC Dr Hasan Sadikin memiliki nilai kontrak Rp 383,1 Miliar dengan proporsi PTPP yaitu 55%, dan memiliki sumber pendanaan dari Islamic Development Bank (IsDB).
Rumah sakit 8 lantai ini memiliki luas bangunan 35.183M2 dengan fasilitas 490 tempat tidur serta layanan intensive care unit (ICU) yang diharapkan menjadi acuan standar pelayanan Kesehatan ibu dan anak. Proyek RS Kanker
Dharmais merupakan proyek yang dikerjakan oleh PTPP yang memiliki luas bangunan sebesar 35.680M2, dengan tinggi 18 Lantai dan 3 Basement. Nilai kontrak dari Proyek RS Kanker Dharmais sebesar Rp 474.3 Miliar dengan sumber pendanaan dari Islamic Development Bank (IsDB). Proyek ini mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Pembangunan Rumah Sakit dengan Bungker Radhiotherapi terdalam di Indonesia, memiliki ketebalan dinding beton 1,5 – 3,5 Meter dengan densitas khusus yaitu 2.350 Kg/m3 dan mampu menahan radiasi dengan energi maksimum 10 MV FFF.
Pada peresmian kedua proyek rumah sakit tersebut, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kualitas gedung dan dinilai setara dengan hotel bitang lima. “Saya tadi masuk ke gedung Rumah Sakit Dharmais, serasa masuk ke hotel bintang lima, bangunannya rapi, desainnya bagus, lampunya juga terang benderang,” ucap Presiden. Pada kesempatan tersebut, Presiden menekankan pentingnya kompetisi dengan negara lain dalam bidang Kesehatan.
Ia berharap, dengan adanya perbaikan fasilitas dan Gedung rumah sakit di Indonesia, masyarakat tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. “Dan kemarin saya juga kaget, saya datang juga meresmikan pembangunan rumah sakit di RS Sardjito, paginya, sorenya di RS Hasan Sadikin yang juga gedungnya lantai delapan, semuanya seperti masuk ke hotel bintang lima,” tegas Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad sangat puas dengan hasil pembangunan RS MCHC Dr Hasan Sadikin dan Proyek RS Kanker Dharmais, “PTPP bangga telah menyelesaikan proyek-proyek rumah sakit nasional di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Dengan inovasi yang dilakukan oleh Perseroan terbukti pada kualitas, zero accident, serta penghargaan rekor MURI yang didapatkan,” ucap Novel.
Pembangunan kedua rumah sakit ini akan menjadi contoh yang baik bagi pembangunan proyek-proyek rumah sakit baik dengan standar nasional maupun internasional yang di amanahkan kepada Perseroan di kemudian hari. “Penyelesaian proyek ini akan menambahkan portofolio PTPP dalam pembangunan Gedung, khususnya cluster rumah sakit, dan selaras dengan pemerintah dalam meningkatkan daya saing pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Novel.