Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Teknologi Keuangan Diramal Tembus Rp1.000 Triliun di 2028, Ini Tantangannya

OJK memperkirakan ITSK dan aset kripto akan mengalami perkembangan pesat, dengan jumlah pengguna diproyeksikan menjadi 5 juta pengguna.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Proyeksi positif sektor Inovasi Teknologi di Sektor Keuangan (ITSK) oleh otoritas masih menyisakan catatan, yakni masih perlunya upaya peningkatan literasi masyarakat.

Sekadar info, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan ITSK dan aset kripto akan mengalami perkembangan pesat, dengan jumlah pengguna diproyeksikan meningkat pesat dari 277.887 menjadi 5 juta pengguna. 

Selain itu, transaksi diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun pada tahun 2028 atau tiga kali lipat dibandingkan nilai transaksi di awal tahun 2024 yang sebesar Rp301,75 triliun.

Jumlah produk dan layanan ITSK diperkirakan akan melonjak dari 5 menjadi 100 produk pada tahun 2028 dengan kemitraan di sektor ini juga diharapkan tumbuh secara signifikan, dari 953 menjadi 5.000 kemitraan.

CEO INDODAX Oscar Darmawan menilai proyeksi ini mencerminkan keyakinan OJK terhadap potensi Indonesia menciptakan ekosistem teknologi keuangan yang inklusif, kuat, berkelanjutan, serta mampu menjaga stabilitas dan perlindungan bagi konsumen.

"Roadmap ini adalah langkah penting yang akan mendorong pertumbuhan sektor ITSK dan kripto secara signifikan. Proyeksi yang diberikan OJK mencerminkan keyakinan terhadap kapasitas Indonesia untuk menjadi salah satu pemimpin dalam inovasi keuangan digital," ungkap Oscar dalam keterangannya, Selasa (27/8/2024).

Oscar menegaskan pihaknya sebagai salah satu pemain teknologi keuangan dalam lanskap aset kripto pun siap menjadi bagian dari transformasi besar dalam ekosistem kripto Indonesia dengan terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan. 

Namun, Oscar mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah edukasi yang masif kepada masyarakat.

Menurutnya, literasi digital merupakan elemen kunci dalam mencapai proyeksi peningkatan pengguna ITSK hingga 5 juta orang pada 2028. Inilah alasan INDODAX juga berinovasi dalam mengembangkan program literasi digital.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan literasi digital, INDODAX telah mengembangkan program edukasi melalui INDODAX Academy. 

Platform ini bertujuan menyediakan berbagai materi pembelajaran kripto yang mencakup pemahaman dasar tentang kripto hingga strategi investasi dan trading yang lebih kompleks.

"Kami yakin, melalui kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, kita akan mampu mencapai hasil yang signifikan dalam pengembangan sektor ini, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di skala global," tambahnya.

INDODAX merupakan perusahaan crypto exchange yang didirikan oleh dua pegiat kripto dan blockchain Tanah Air, Oscar Darmawan dan William Sutanto. 

Sekadar info, sebagai crypto exchange pertama di Indonesia sejak berdiri pada 15 Februari 2014, INDODAX telah melayani lebih dari 6,8 juta member.

INDODAX selalu berfokus terus aktif memberikan edukasi lewat kanal edukasi gratis INDODAX Academy, agar investor kripto bisa mempelajari seluk beluk kripto dan blockchain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper