Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka melemah ke 7.594, Saham BBRI hingga AMMN Merah

IHSG dibuka melemah ke level 7.594,74 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024). Saham BBRI hingga AMMN terpantau terkoreksi ke zona merah.
IHSG dibuka melemah ke level 7.594,74 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024). Saham BBRI hingga AMMN terpantau terkoreksi ke zona merah.Bisnis/Fanny Kusumawardhani
IHSG dibuka melemah ke level 7.594,74 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024). Saham BBRI hingga AMMN terpantau terkoreksi ke zona merah.Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.594,74 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2024). Seiring dengan penurunan indeks, saham BBRI hingga AMMN terkoreksi di zona merah.

Sesaat setelah pembukaan, IHSG tercatat turun 0,04% atau 3,13 poin ke level 7.594,74. Pada perdagangan pagi ini, kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.948 triliun. Adapun, nilai transaksi Rp105,24 miliar. IHSG bergerak di rentang 7.581,04 hingga 7.608,65 pada sesi pertama perdagangan hari ini.

Terdapat deretan emiten yang paling banyak meraup nilai transaksi setelah pembukaan saham pada hari ini, di antaranya emiten bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN).

Namun, emiten itu mencatatkan kinerja saham jeblok pada pembukaan perdagangan hari ini. BBRI turun 1,45% serta AMMN turun 1,36%.

Adapun, deretan emiten yang menjadi top gainers di antaranya PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) yang naik 27,2%, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) yang naik 24,14%, serta PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) naik 20,27%.

Lalu, ada deretan emiten top losers di antaranya PT Natura City Development Tbk. (CITY) yang jeblok 10,53% serta PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk. (SPRE) turun 9,71%.

Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset harian menyebutkan bahwa pada perdagangan hari ini level support IHSG akan berada di kisaran 7.460, 7.386, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.664, 7.743.

Sementara itu, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan Optimisme sentimen suku bunga akan berdampak positif pada pasar dan diprediksi makin kuat sepanjang pekan ini.

Ketua The Fed Jerome Powel mengatakan waktunya telah tiba bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga, mengingat meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja dan inflasi yang semakin mendekati target 2%.

Kemudian, arus masuk asing deras karena penguatan rupiah. "Prospek penurunan suku bunga juga membuat aset beralih ke emerging market yang lebih agresif," ujar Angga dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (27/8/2024).

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper