Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Raja Properti di Serpong: Sinar Mas (BSDE), Summarecon (SMRA) & Ciputra (CTRA)

Emiten properti Sinar Mas Land (BSDE) membeberkan kondisi persaingan dengan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) di Serpong.
Foto udara suasana ruas tol Serpong-Balaraja di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Foto udara suasana ruas tol Serpong-Balaraja di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti Grup Sinar Mas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) membeberkan soal persaingan dengan emiten properti lainnya yakni PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) di kawasan Serpong.

Direktur BSDE, Hermawan Wijaya mengatakan persaingan tersebut merupakan hal biasa. Masing-masing perusahaan mempunyai strategi yang berbeda-beda dalam berbisnis.

"Investor paham bahwa BSD City menjadi proyek flagship yang masih luas pengembangannya, masih ada 15 sampai 20 tahun mendatang. Jadi, pengembangannya terjamin," ujarnya dalam acara Public Expose BSDE, Rabu (28/8/2024).

Adapun, khusus di kawasan Serpong menurutnya BSDE bertetangga dengan CTRA dan SMRE. "Akan tetapi, masing-masing punya keunggulan tersendiri," tutur Hermawan.

Menurutnya, meski bersaing, namun kondisi tersebut malah saling menguntungkan. Sebab, pengembangan properti baik oleh CTRA dan SMRE, maupun oleh BSDE akan sama-sama dinikmati konsumen.

"Contoh, saat BSDE bangun mal, itu bisa dinikmati penduduk di Sumarecon dan Ciputra. Begitupun sebaliknya, yang dibangun oleh keduanya bisa dinikmati penduduk BSD. Sama-sama kembangkan area di Serpong agar dapat tumbuh," jelas Hermawan.

Di tengah persaingan itu, emiten-emiten properti telah membukukan kinerja keuangan yang moncer. BSDE telah mencetak laba bersih Rp2,33 triliun pada semester I/2024 atau melonjak hingga 94,28% secara tahunan (year on year/yoy).

Kenaikan laba bersih BSDE didorong oleh kinerja pendapatan usaha yang mencetak Rp7,34 triliun pada semester I/2024, tumbuh 46,99% yoy.

CTRA mencatatkan laba bersih Rp1,02 triliun pada semester I/2024, naik 32,12% yoy. Kenaikan laba CTRA didorong oleh kinerja penjualan dan pendapatan usaha yang meraih Rp5,03 triliun hingga akhir Juni lalu, tumbuh 12,71% yoy.

SMRA belum melaporkan kinerja keuangan pada semester I/2024. Namun, hingga kuartal I/2024, SMRA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp441,39 miliar, melonjak 62,45% yoy. Kenaikan laba ditopang oleh pendapatan bersih SMRA yang melonjak 42,3% yoy, menjadi Rp2,13 triliun.

Di sisi lain, emiten properti akan mendapatkan berkah dari keputusan pemerintah yang akan kembali melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100%.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper