Bisnis.com, JAKARTA - Yugen Bertumbuh Sekuritas menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berada dalam fase konsolidasi, pasca membuat rekor baru, pada perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024).
Riset Yugen mengatakan saat ini ujian terhadap ketahanan untuk terus melaju di atas rekor masih berlanjut didukung oleh kinerja emiten-emiten yang cenderung membaik serta kestabilan perekonomian terlihat dari data terlansir serta apresiasi nilai tukar.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan rentang level 7.421 hingga 7.567," seperti dikutip dalam riset Yugen, Jumat (23/8/2024).
Adapun, Yugen memberikan sejumah rekomendasi saham yang bisa dicermati oleh investor, antara lain PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).
PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).
Sebelumnya, melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG merosot 65,91 poin atau 0,87% menuju level 7.488,67 pada Kamis (22/8/2024). Sebanyak 194 saham meningkat, sedangkan 389 saham terkoreksi, dan 202 saham stagnan.
Baca Juga
Penurunan itu pun menghentikan laju IHSG yang tiga hari sebelumnya berada di zona hijau. Pada awal pekan, indeks komposit ditutup menguat 0,47%, lalu meningkat 0,90%, dan terapresiasi 0,27% pada Rabu (21/8/2024).
Sejumlah emiten perbankan dengan kapitalisasi besar alias big caps kompak terkoreksi cukup lebar hari ini. Misalkan, BBRI tercatat turun 0,98% ke level Rp5.050 per saham, BMRI susut 2,76% ke level Rp7.050 per saham.
Sementara itu, BBCA turun 0,96% ke level Rp10.325 per saham diikuti dengan kontraksi pada BBNI sebesar 3,21% ke level Rp5,275 per saham.
Selain itu, saham BREN dan ASII juga memerah dengan koreksi masing-masing sebesar 1,57% dan 1,48%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.