Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan IKN Berlanjut, Saham BUMN Karya WIKA, PTPP, dan ADHI Kompak Hijau

Saham WIKA, PTPP, dan ADHI menghijau seiring dengan komitmen pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang melaju, sesuai dalam nota keuangan.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Deretan saham emiten BUMN Karya dan anak-anak usahanya kompak mencatatkan penguatan dalam sepekan perdagangan terakhir. Hal ini seiring dengan komitmen pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang melaju, sesuai dalam nota keuangan.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) misalnya melonjak 59,43% dalam sepekan perdagangan atau dari 12-16 Agustus 2024. Harga saham WIKA pun ditutup pada level Rp338 dan masuk top gainers dalam sepekan perdagangan. 

PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) pun masuk ke dalam jajaran top gainers dengan harga saham yang naik 29,76% dalam sepekan perdagangan. Kemudian, anak usaha WIKA lainnya yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mencatatkan kenaikan harga saham 26,15% dalam sepekan. 

Tak hanya grup WIKA, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan kenaikan harga saham 15,43% dalam sepekan ke Rp444. Anak usaha PTPP yakni PT PP Presisi Tbk. (PPRE) naik 14,29%. Lalu, PT PP Properti Tbk. (PPRO) mencatatkan kenaikan harga saham 33,33% dalam sepekan. 

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) pun mencatatkan peningkatan harga saham 15,87% dalam sepekan dan ditutup di level Rp292 pada perdagangan Jumat (16/8/2024).

Di sisi lain, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) masih disuspensi Bursa sejak 8 Mei 2023 dan parkir di posisi Rp202 per saham.

Moncernya harga saham deretan emiten BUMN karya itu terjadi di tengah menguatnya komitmen Pemerintah RI dalam pembangunan IKN. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Nota Keuangan 2025 mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun. 

"Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN," kata Jokowi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Dalam keterangan tertulis, Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan proyek-proyek strategis yang dikerjakan WIKA di IKN telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dan kini berada dalam tahap penyelesaian akhir.

Saat ini, pembangunan proyek Istana Presiden dan Kantor Presiden telah mencapai tahap akhir dengan fokus pekerjaan pada penyelesaian interior.

Selain itu, pembangunan proyek Jalan Tol IKN saat ini juga telah memasuki tahap akhir pengerjaan. Proyek Jalan Tol IKN saat ini berfokus pada penyelesaian pekerjaan pengaspalan, pemasangan guardrail, penandaan marka, serta penghijauan sepanjang jalur tol. 

Di sisi lain, pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur juga hampir selesai dan sudah bisa digunakan secara fungsional untuk mendukung pelaksanaan upacara di IKN. Nantinya kedua proyek tersebut akan memberikan akses yang semakin memadai dan mendukung konektivitas di kawasan IKN.

Dia mengatakan dengan hampir selesainya berbagai proyek penting di IKN, WIKA berharap dapat berkontribusi maksimal dalam mempersiapkan IKN sebagai pusat kegiatan kenegaraan. WIKA juga berkomitmen untuk terus menjaga standar kualitas dan ketepatan waktu demi keberhasilan proyek-proyek di IKN.

"Dengan selesainya proyek-proyek ini, IKN dapat menjadi simbol kebanggaan nasional yang baru," ujar Agung dalam keterangan tertulis pada Jumat (16/8/2024).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sejumlah emiten BUMN karya memang mendapatkan sentimen positif dari adanya komitmen pemerintahan baru dalam melanjutkan IKN, terutama WIKA. "Ini memengaruhi katalis positif WIKA atas kontrak baru. Pengaruhi juga performa WIKA. Di sisi lain, ada kekhawatitan negatif cashflow di WIKA," tutur Nafan.

Katalis MSCI Small Cap Index

Selain itu, moncernya kinerja saham WIKA terjadi di tengah masuknya WIKA ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index.

Beradasarkan hasil evaluasi berkala yang dipublikasikan Senin (12/8/2024), MSCI Inc. memutuskan perombakan konstituen sejumlah indeks acuan yang dikelolanya. 

Untuk MSCI Indonesia, lima saham masuk dan tidak ada saham yang dihapus. Selain WIKA, sederet emiten lain masuk ke dalam indeks, yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT MD Pictures Tbk. (FILM) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan masuknya sejumlah emiten ke dalam MSCI Small Cap Index merupakan kabar positif yang umumnya memberikan sentimen positif terhadap saham-saham tersebut.

"Dampak positifnya akan ada capital inflow pada saham bersangkutan karena ada penyesuaian portofolio mereka," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (13/8/2024).

Kemudian, terdapat peningkatan likuiditas karena minat investor meningkat seiring masuknya deretan emiten ke dalam indeks.

"Jika diikuti fundamental yang bagus maka potensi adanya kenaikan harga dalam jangka panjang yanga cukup bagus," ujar Sukarno. Menurutnya, apabila sentimen positif itu tidak diikuti fundamental yang bagus, maka kenaikan harga hanya bersifat sementara.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper