Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Axiata Siapkan Rp1,87 Triliun, Caplok ServeCo Milik Link Net (LINK)

Link Net (LINK) menyampaikan XL Axiata (EXCL) akan mengambil alih layanan ServeCo dengan nilai transaksi Rp1,87 triliun.
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. / Bisnis - Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. / Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Link Net Tbk. (LINK) menyampaikan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) akan mengambil alih layanan B2C yang dimiliki perseroan. Nilai transaksi dari pengalihan ini adalah sebesar Rp1,87 triliun.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen LINK menjelaskan nilai dari rencana transaksi pengalihan ServeCo adalah sebesar Rp1,87 triliun, dengan potensi pendapatan dari rencana transaksi sewa aset jaringan fiber optik sebesar Rp11,06 triliun.

Manajemen LINK menuturkan pihaknya dan EXCL telah menandatangani perjanjian pengalihan ServeCo. LINK bermaksud untuk menjual dan mengalihkan, dan EXCL bermaksud untuk membeli dan mengambil alih dari LINK, semua hak dan kepentingan, dari dan atas ServeCo.

Dalam perjanjian yang disepakati, LINK akan mengalihkan 750.000 pelanggan LINK ke EXCL, Broadband Network Getaway, software dan aplikasi yang dimiliki dan/atau dikembangkan oleh LINK terkait ServeCo, dan perangkat di tempat pelanggan. Perangkat tersebut tidak termasuk ONTs/Modem dan STB.

Manajemen melanjutkan, LINK dan EXCL bersama-sama mengupayakan agar rencana transaksi dapat selesai pada 1 Oktober 2024.

Dengan pengalihan ini, LINK berencana melakukan pengalihan bisnis residensial perseroan ke EXCL, yang nantinya akan mengintegrasikan bisnis FBB milik LINK dengan bisnis mobile milik EXCL untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik.

Sejalan dengan hal tersebut, LINK memutuskan untuk melakukan transformasi menjadi perusahaan infrastruktur (FiberCo) terkemuka dan fokus pada aktivitas inti pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan fixed line.

"Perseroan meyakini rencana transaksi ini akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan, juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas," tulis manajemen LINK, Jumat (16/8/2024).

Manajemen LINK juga menegaskan sehubungan dengan rencana transaksi ini, tidak terdapat perubahan kegiatan usaha LINK karena perseroan hanya mengalihkan pelanggan residensial saja dan masih menjalankan kegiatan usaha penyelenggara jasa akses internet (internet service provider) kepada pelanggan korporasi (B2B).

Dengan transaksi ini, LINK menjelaskan terdapat beberapa pengaruh terhadap kondisi keuangan LINK ke depannya. Pengaruh tersebut seperti LINK yang mampu menghasilkan pendapatan an laba bersih dengan pertumbuhan positif, serta mampu mengurangi beban keuangan.

Lalu, LINK memperkirakan akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan proyeksi kenaikan sebesar Rp264 miliar per tahun dibanding tidak melakukan rencana transaksi.

LINK juga diperkirakan dapat mengurangi beban keuangan rata-rata Rp88 miliar per tahun. LINK memperkirakan akan memperoleh laba bersih yang lebih tinggi, dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp139 miliar per tahun dengan pengalihan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper