Bisnis.com, JAKARTA —Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bermanuver di zona hijau setelah pecah rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan kemarin, Rabu (14/8/2024).
IHSG dibuka di level 7.435,773 pada Kamis (15/8/2024) atau lebih rendah dari level penutupan kemarin 7.436,039. Meski begitu, IHSG melompat ke zona hijau hingga pukul 09.10 WIB.
Merujuk data RTI Business, IHSG menguat 0,15% atau 11,137 poin ke level 7.447,176. IHSG bergerak di rentang 7.437,37–7.460,38.
Apresiasi IHSG didorong oleh menghijaunya saham BBRI sebesar 0,83%, WIKA melesat 9,49%, CPIN naik 2,42%, BRIS 1,5%, dan BBNI 0,47%.
Secara teknikal, Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan IHSG diperkirakan bergerak pada rentang support 7.207 dan 7.126 dan resistance 7.454 dan 7.514.
MNC Sekuritas menyarankan investor untuk melakukan spekulasi beli terhadap saham ANTM dan BBCA dan buy on weakness untuk saham SIDO pada perdagangan hari ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024), menjelang pembacaan nota keuangan besok. Saham-saham seperti BMRI, AMMN, hingga BRPT terpantau kompak memerah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 WIB IHSG berada pada posisi 7.435,77 atau turun 0,36%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.435-7.460.
Tercatat, 279 saham menguat, 286 saham melemah, dan 224 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp12.577 triliun.
Saham BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terpantau menjadi salah satu saham yang melemah hari ini dengan penurunan 0,71% ke Rp7.025 per saham.
Saham lain yang terpantau melemah adalah saham emiten kongsi Grup Salim dan Medco PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang turun 1,68% ke Rp10.250, dan emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang juga turun hingga 1,78% ke level Rp1.105 hari ini.
Saham lain yang juga melemah hari ini adalah saham PTPP turun 3,86%, BREN turun 1,42%, ADRO melemah 0,31%, dan saham UNTR melemah 1% pada penutupan perdagangan hari ini.
IHSG berbalik arah ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (15/8/2024). Merujuk data RTI Business, IHSG melemah 32,84 poin atau 0,44% ke level 7.403,197.
Pada sesi I, IHSG bergerak di rentang 7.386,737-7.460,387. IHSG dibebani oleh koreksi saham BBRI 0,62%, BMRI turun 1,41%, AMMN tergelincir 0,48%, dan TLKM -1,05%, dan BRPT merosot 1,33%.
Berbanding terbalik, saham WIKA lanjut melesat dengan kenaikan 16,46% ke posisi Rp368 per saham. Dalam sepekan terakhir, WIKA sudah terbang 84%.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka menguat 0,09% ke level 7.442,91 setelah penutupan kemarin, Rabu (14/8/2024) berada di level 7.436,04.
IHSG bergerak di rentang 7.437,37 hingga 7.460,38 pada sesi pertama perdagangan hari ini. Adapun, kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.646 triliun.
Terdapat deretan emiten yang paling banyak ditransaksikan setelah pembukaan saham pada hari ini, di antaranya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), dan PT Astra International Tbk. (ASII).
Deretan saham tersebut pun mencatatkan penguatan pada saat pembukaan. Harga saham WIKA naik 2,54% pada saat pembukaan. Kemudian, BBRI, BRPT, dan ASII masing-masing mencatatkan kenaikan 0,62%, 0,89%, dan 0,61%.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia meneropong IHSG berpeluang menguat terbatas, dengan rentang perdagangan di level 7.367 hingga 7.468 pada perdagangan Kamis (15/8/2024), setelah menembus rekor penutupan tertinggi.
Rully Arya Wisnubroto, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan IHSG kemarin ditutup pada rekor tertinggi di 7.436,0. Level itu sedikit melampaui rekor sebelumnya di 7.433,3 yang dicapai pada 14 Maret 2024.
"Dibandingkan dengan penutupan terendah tahun ini di 6.726,9 pada 19 Juni, IHSG telah naik tajam sebesar 10,5%," ujarnya dalam riset, Kamis (15/8/2024).
Saham-saham unggulan yang mendorong tren penguatan IHSG tersebut yaitu BMRI, BBRI, dan BBCA. Dari 19 Juni hingga penutupan kemarin, BMRI, BBRI, dan BBCA masing-masing naik sebesar 23,0%, 17,6%, dan 12,7%.
Rully juga menyoroti aliran masuk investasi dari investor sangat tinggi bulan ini sebagai katalis pendorong IHSG. Nilainya tercatat sebesar Rp4,0 triliun dengan total aliran masuk asing ke pasar ekuitas Indonesia sejak Juli mencapai Rp10,7 triliun.
Secara fundamental, lanjutnya, kinerja perusahaan yang berada dalam pantauan Mirae Asset Sekuritas cukup baik meskipun tidak luar biasa pada semester I/2024.
“Tren positif secara keseluruhan di pasar saham Indonesia sejak awal Juli sebagian besar didorong oleh sentimen global, khususnya meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga kebijakannya pada pertemuan September,” paparnya.
Secara teknikal, tiga saham yang direkomendasikan Mirae Asset Sekuritas pada hari ini ialah buy on weakness saham AMMN, sell on strength saham ABMM, dantrading buy saham ASSA.