Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Patok Target IHSG 7.400, Samuel Sekuritas Jagokan Saham ICBP, BMRI hingga SIDO

Samuel Sekuritas memperkirakan IHSG di level 7.400 pada akhir 2024. Apa saja saham jagoannya?
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Samuel Sekuritas mempertahankan target indeks harga saham gabungan (IHSG) di level 7.400 hingga akhir tahun ini. 

Pada penutupan perdagangan Rabu (14/8/2024), IHSG mengukir rekor tertinggi (all time high/ATH) baru dengan mendarat di level 7.436,039. Level itu dicapai setelah IHSG menguat 1,08% terdorong oleh saham BBRI, ASII, BMRI, BBNI, AMMN, dan BREN.

Tim Analis Samuel Sekuritas yang dipimpin oleh Prasetya Gunadi menyampaikan berdasarkan skenario dasar yang memperhitungkan faktor fundamental, target IHSG pada 2024 bertahan di level 7.400. 

Samuel Sekuritas memperkirakan pertumbuhan laba emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia akan mencapai 2,5% secara tahunan pada 2024. Pertumbuhan laba itu lebih rendah dibanding rata-rata regional yang dipriyeksi 11,6% secara tahunan. 

“Kami mempertahankan target harga IHSG 7.400 hingga akhir tahun ini yang mengimplikasikan price to earnings 13 kali atau lebih tinggi dari rata-rata P/E regional 11,7 kali,” tulisnya dalam riset, dikutip Rabu (14/8/2024). 

Dengan mempertimbangkan risiko perlambatan ekonomi global, lanjutnya, Samuel Sekuritas akan fokus pada perusahaan-perusahaan dengan fundamental yang kuat dan berpotensi mencetak pertumbuhan laba yang berkelanjutan, baik dalam jangka pendek maupun menengah.

Samuel Sekuritas memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Pabrik Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Indosat Tbk. (ISAT) sebagai pilihan teratas yang dapat dicermati investor. 

“Saat ini, kami memilih emiten bank dengan rasio CASA yang tinggi seperti BMRI dan BBCA. Mereka diharapkan mendapat keuntungan dari biaya dana yang murah di tengah pengetatan likuiditas,” imbuhnya. 

Saham BMRI mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp8.000 per saham. Target itu mencerminkan estimasi pertumbuhan laba per saham 5,4% dan rasio P/E 9,5 kali pada 2024. 

Senada, Samuel Sekuritas juga menyematkan peringkat beli untuk BBCA dengan target harga Rp11.500 per saham yang mengindikasikan estimasi EPS growth 9,2% dan rasio P/E 21,5 kali pada tahun ini. 

“Kami memutuskan untuk memasukkan saham SIDO dengan rekomendasi beli dan target harga Rp830 per saham.”

Prasetya menyebut SIDO diperkirakan mencetak pertumbuhan EPS sebesar 27% pada tahun ini terdorong oleh antisipasi La Nina yang menyebabkan musim hujan dan kenaikan konsumsi produk herbal. Faktor tersebut diperkirakan dapat mendorong kinerja SIDO pada paruh kedua tahun ini. 

Untuk saham ISAT, Samuel Sekuritas menyarankan beli dengan target harga Rp12.500 per saham. Rekomendasi senada diberikan untuk saham produsen Indomie ICBP dengan target harga Rp13.000 per saham. 

-------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper