Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Pantau Konflik Timur Tengah dan Rilis Data AS, Harga Emas Turun Tipis

Harga emas melemah di tengah risiko meningkatnya tensi di Timur Tengah dan penantian pasar terhadap data ekonomi AS, termasuk data inflasi.
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terpantau melemah di tengah risiko peningkatan tensi konflik di Timur Tengah. Sementara itu, pasar juga akan mencermati laporan inflasi AS yang kemungkinan akan menjadi pedoman dalam kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed)

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/8/2024), harga emas di pasar Spot tercatat turun 0,3% ke level US$2.465,54 per troy ounce setelah melonjak 1,7%  pada perdagangan senin kemarin. Sementara itu, harga emas Comex terpantau naik tipis 0,06% ke US$2.505,40 per troy ounce.

Permintaan terhadap aset safe haven ini mendukung pergerakan harga emas mendekati level tertinggi sepanjang masa yang terjadi pada bulan lalu di tengah kekhawatiran bahwa Iran akan menyerang Israel secepatnya pada minggu ini.

Sementara itu, AS dan sekutunya kini berusaha mencegah potensi serangan, yang dapat memicu perang regional lebih luas setelah Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu.

Pasar juga tengah menanti rilis data indeks harga produsen AS pada Selasa (13/8/2024) waktu setempat dan angka indeks harga konsumen atau inflasi AS pada keesokan harinya. Data tersebut akan memberikan petunjuk apakah para gubernur bank sentral AS mempunyai ruang untuk melakukan soft landing ketika mereka berupaya mengendalikan inflasi sekaligus menghindari resesi. 

Adapun, laporan inflasi AS diprediksi akan sedikit meningkat pada periode Juli, meski metrik tahunan akan terus meningkat dengan lambat. Pelonggaran tekanan harga baru-baru ini telah meningkatkan keyakinan bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunganya pada bulan depan. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya membantu emas, yang tidak membayar bunga.

Harga emas batangan telah naik 20% sepanjang tahun berjalan di tengah meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga. Pergerakan harga emas juga didukung oleh pembelian dalam jumlah besar dari bank sentral dan permintaan yang kuat dari konsumen China. 

Selain itu, meningkatnya risiko geopolitik, mulai dari Timur Tengah hingga pemilu AS mendatangg, juga menegaskan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Sementara itu, harga perak di pasar Comex terpantau turun 0,3% ke level US$27,92 troy ounce, sedangkan harga platinum terpantau melemah 0,48% ke posisi US$939,34 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper