Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Peluang Kolaborasi Industri Kripto dan Sektor Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang sinergi industri Kripto dengan industri jasa keuangan lainnya.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang sinergi industri Kripto dengan industri jasa keuangan lainnya.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) yang juga CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis mengungkap beberapa peluang tersebut.

"Seperti, potensi pengembangan reksa dana atau ETF yang berbasis aset Kripto, memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam Kripto melalui instrumen yang lebih terregulasi," katanya, Senin (12/8/2024).

Kemudian, dia menjelaskan peluang lainnya, yaitu penerbitan obligasi atau surat berharga lain yang didukung oleh aset Kripto atau menggunakan teknologi Blockchain untuk pencatatan dan transaksi.

"Bank atau lembaga keuangan lainnya dapat menawarkan layanan penyimpanan aset Kripto yang aman bagi nasabahnya," ujarnya.

Dia mengingatkan adanya volatilitas (variasi dari harga perdagangan) dan risiko keamanan dalam aset Kripto, maka menurutnya perusahaan asuransi dapat menawarkan produk yang melindungi investor dari kerugian akibat pencurian, peretasan, atau kehilangan akses.

Selain itu, Yudhono mengungkap kolaborasi menarik lainnya di antaranya membuka peluang bagi platform pinjaman peer-to-peer yang menggunakan aset Kripto sebagai jaminan atau medium transaksi.

"Crowdfunding berbasis token di mana menggunakan aset Kripto sebagai alat untuk penggalangan dana bagi startup atau proyek tertentu," ucapnya.

Kemudian, dia juga mengungkap peluang tokenisasi aset, yaitu aset tradisional untuk mengubah aset fisik seperti properti atau karya seni menjadi token digital yang dapat diperdagangkan, meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas investasi.

Menurutnya, tokenisasi instrumen keuangan tradisional tersebut untuk memfasilitasi perdagangan yang lebih efisien dan transparan.

Selain itu, memanfaatkan Blockchain untuk proses Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML) yang lebih efisien dan aman.

Menurutnya, penggunaan Blockchain itu untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya.

Dia menjelaskan berbagai bentuk kolaborasi tersebut, diharapkan ekosistem Kripto di Indonesia dapat berkembang secara sehat, terintegrasi dengan sektor jasa keuangan lainnya, serta memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper