Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison berencana melakukan pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio 1:4. Lalu, apakah dengan stock split ini saham ISAT menjadi lebih menarik dibandingkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL)?
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengatakan stock split yang dilakukan ISAT ini tidak berpengaruh terhadap kinerja dan valuasi ISAT. Hanya saja, stock split akan membuat saham ISAT menjadi lebih atraktif.
"sisi positifnya, sahamnya lebih atraktif. Kalau dibagi empat bisa sekitar Rp2000 ribuan atau setara TLKM," kata Adityo dalam Stockversation Mirae Asset Sekuritas, Senin (12/8/2024).
Dia melanjutkan stock split ini dapat membuat ISAT menggapai basis investor yang lebih luas lagi, dan menjadikan sahamnya lebih likuid.
Di sisi lain, Adityo melihat untuk semester II/2024 ini, salah satu peluang pertumbuhan baru dari ISAT datang dari bisnis data center. Menurutnya, diversifikasi ini dapat menjadi sumber pertumbuhan pendapatan baru bagi ISAT.
"Diversifikasi bisnis seperti data center dapat menggenjot pertumbuhan kinerja emiten telekomunikasi," ujar Adityo.
Baca Juga
Untuk saat ini, Adityo melihat valuasi saham ISAT masih tidak terlalu premium untuk saat ini.
Adapun saham ISAT tercatat ditutup pada harga Rp10.675 per saham pada perdagangan hari ini. Saham ISAT tercatat telah menguat 13,87% sejak awal tahun 2024.
Sebelumnya, Manajemen ISAT dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (11/8/2024) menuturkan perseroan berencana melakukan pemecahan saham dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B ISAT.
Dengan stock split ini, maka nilai nominal saham Seri B ISAT yang semula sebesar Rp100 per saham, akan menjadi Rp25 per saham.
Stock split ini juga akan menambah jumlah saham beredar ISAT. Saat ini, ISAT tercatat memiliki sebanyak 8,06 miliar saham.
Dengan stock split ini, maka jumlah saham ISAT akan bertambah menjadi 32,25 miliar saham.
Manajemen juga menjelaskan alasan melakukan stock split ini adalah untuk menambah likuiditas saham perseroan. ISAT juga berharap stock split ini dapat meningkatkan likuiditas saham dan dapat menarik minat investor ritel, khususnya investor muda.