Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) tancap gas pada awal perdagangan Senin (12/8/2024) terpantik oleh rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 10.00 WIB, saham ISAT melesat 5,88% ke level Rp10.800 per saham. ISAT bergerak pada rentang Rp10.325—Rp10.850 per saham pada perdagangan pagi ini.
Kenaikan itu terjadi di tengah nilai transaksi saham ISAT yang mencapai Rp32,88 miliar dan jumlah frekuensi perdagangan sebanyak 2.883 kali.
Menghijaunya saham ISAT pada pagi ini mendorong kinerja saham emiten operator telekomunikasi itu mencetak kenaikan 15,47% secara year-to-date (YtD).
Rencana stock split disampaikan manajemen ISAT dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (11/8/2024). Manajemen ISAT menuturkan perseroan berencana melakukan pemecahan saham dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B ISAT.
Dengan stock split ini, maka nilai nominal saham Seri B ISAT yang semula sebesar Rp100 per saham, akan menjadi Rp25 per saham.
Stock split ini juga akan menambah jumlah saham beredar ISAT. Saat ini, ISAT tercatat memiliki sebanyak 8,06 miliar saham. Dengan stock split ini, jumlah saham ISAT akan bertambah menjadi 32,25 miliar saham.
Manajemen ISAT juga menjelaskan alasan melakukan stock split ini adalah untuk menambah likuiditas saham perseroan. ISAT juga berharap stock split dapat meningkatkan minat investor ritel, khususnya investor muda.
"Perseroan berencana melakukan pemecahan saham karena rendahnya likuiditas saham perseroan," ucap Manajemen ISAT, Minggu (11/8/2024).
Adapun ISAT akan meminta persetujuan pemegang saham melakukan stock split dalam RUPSLB pada 24 September 2024.
ISAT menjadwalkan tanggal akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 11 Oktober 2024, tanggal efektif pelaksanaan pemecahan saham pada 14 Oktober 2024, tanggal peniadaan perdagangan di pasar tunai pada 14-16 Oktober 2024.
Lalu tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Oktober 2024, dan tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 16 Oktober 2024.