Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison berencana untuk melakukan aksi korporasi pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:4.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (11/8/2024), manajemen ISAT menuturkan perseroan berencana melakukan pemecahan saham dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B ISAT.
Dengan stock split ini, maka nilai nominal saham Seri B ISAT yang semula sebesar Rp100 per saham, akan menjadi Rp25 per saham.
Stock split ini juga akan menambah jumlah saham beredar ISAT. Saat ini, ISAT tercatat memiliki sebanyak 8,06 miliar saham.
Dengan stock split ini, maka jumlah saham ISAT akan bertambah menjadi 32,25 miliar saham.
Manajemen juga menjelaskan alasan melakukan stock split ini adalah untuk menambah likuiditas saham perseroan. ISAT juga berharap stock split ini dapat meningkatkan likuiditas saham dan dapat menarik minat investor ritel, khususnya investor muda.
"Perseroan berencana melakukan pemecahan saham karena rendahnya likuiditas saham perseroan," ucap Manajemen ISAT, Minggu (11/8/2024).
Adapun ISAT akan melakukan RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham melakukan stock split. RUPSLB ini rencananya akan dilakukan pada 24 September 2024.
ISAT menjadwalkan tanggal akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 11 Oktober 2024, tanggal efektif pelaksanaan pemecahan saham pada 14 Oktober 2024, tanggal peniadaan perdagangan di pasar tunai pada 14-16 Oktober 2024.
Lalu tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Oktober 2024, dan tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 16 Oktober 2024.
Sebagai informasi, saham ISAT pada penutupan perdagangan Jumat (11/8/2024) ditutup pada harga Rp10.200 per saham. Pada hari tersebut, sebanyak 2,79 juta saham ISAT diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp28,5 miliar.