Bisnis, JAKARTA— Di tengah gejolak pasar saham, sejumlah reksa dana saham menduduki peringkat teratas karena membukukan kinerja imbal hasil paling tebal. Bahkan, salah satunya memiliki return tahunan sebesar lebih dari 50%.
Berdasarkan data Infovesta hingga 2 Agustus 2024, kinerja indeks reksa dana berdasarkan jenis menunjukkan kinerja beragam. Adapun, kinerja indeks reksa dana saham terkoreksi paling dalam, -7,03% sepanjang tahun 2024. Kemudian, disusul oleh reksa dana campuran yang juga terkoreksi kendati lebih tipis, sebesar -0,9%.
Di tengah koreksi kinerja indeks reksa dana saham yang senasib dengan indeks harga saham gabungan (IHSG), dengan koreksi -0,49%; masih ada produk reksa dana saham yang mampu memberikan imbal hasil tebal bahkan puluhan persen secara tahunan.
Portofolio reksa dana saham dengan kinerja paling moncer menjadi salah satu dari lima berita pilihan tim redaksi Bisnisindonesia.id, Kamis (8/8/2024). Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Resep Cuan Reksa Dana Saham yang Beri Return Puluhan Persen
Lima produk reksa dana saham yang mendulang cuan tebal di tengah koreksi indeks reksa dana saham, yakni pertama, HPAM Ekuitas Syariah Berkah. Produk besutan Henan Putihrai Asset Management (HPAM) itu memberikan imbal hasil 50,14% secara tahunan. Kedua, Simas Danamas Saham memberikan imbal hasil 18,69%. Ketiga, HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan imbal hasil 18,45%.
Keempat, Sucorinvest Sustainability Equity Fund yang memberikan return sebesar 8,81%. Kelima, BMI Indo Saham Andalan dengan imbal hasil 5,63%.
Lebih lanjut, Bisnis mengakses lembar fakta tiga produk dengan imbal hasil paling tebal, Rabu (7/8/2024). HPAM Ekuitas Syariah dalam lembar fakta hingga akhir Juni 2024 itu memiliki kebijakan untuk menempatkan 81% dana pada saham, 17% pada deposito, dan 2% pada kas dan setara kas. Penjelasan selengkapnya bisa diakses melalui tautan yang tersedia.
Angin Segar Restrukturisasi KUR
Debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) seolah mendapat angin segar sejalan dengan proses pembentukan beleid yang memfasilitasi restrukturisasi KUR.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI, Yulius menyampaikan bahwa untuk saat ini Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian terkait kebijakan restrukturisasi KUR masih dalam proses pembahasan.
Adapun, kata Yulius, kriteria debitur KUR yang dapat diberikan restrukturisasi adalah debitur KUR dengan kualitas kredit ada pada kolektibilitas 2 Dalam Perhatian Khusus atau 3 Kurang Lancar pada saat pemberian fasilitas restrukturisasi KUR.
“[Selain itu] masih memiliki prospek usaha, bersikap kooperatif atau memiliki itikad baik,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/8/2024).
Menggiring Masdar untuk Ambisi Kota Hijau di IKN Nusantara
Setiap instalasi energi baru terbarukan (EBT) akan memenuhi seluruh kebutuhan energi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itulah yang setidaknya menjadi salah satu dari tiga rencana kota dengan emisi rendah karbon yang diusung dalam pembangunan ibu kota baru tersebut.
Salah satu investor yang disebut-sebut bakal terlibat dalam mewujudkan ambisi kota hijau di IKN Nusantara adalah Masdar. Perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) itu dikabarkan akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,2 gigawatt (GW) di IKN Nusantara.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Masdar telah menunjukkan ketertarikannya untuk melakukan investasi energi hijau di IKN, melalui proyek PLTS terapung.
Sulit Berpaling dari Batu Bara di Tengah Transisi Energi
Kendati Indonesia tengah bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau dengan target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060, tetapi batu bara sebagai komoditas andalan tidak serta merta dapat ditinggalkan.
Dalam 3 tahun mendatang, produksi batu bara Indonesia bahkan diproyeksikan masih akan tetap tinggi. Terlebih, permintaan batu bara domestik dan regional diproyeksikan juga bakal tetap meningkat ke depannya.
Mengutip perkiraan terbaru International Energy Agency (IEA), permintaan batu bara global akan tetap tidak berubah pada 2024 dan 2025 karena melonjaknya permintaan listrik di sejumlah negara ekonomi utama.
Hal itu sejalan dengan dampak pemulihan bertahap dalam energi tenaga air dan perluasan pesat panel surya dan pembangkit listrik tenaga angin. Di sisi lain, penggunaan batu bara dunia meningkat sebesar 2,6% pada 2023 hingga mencapai titik tertinggi sepanjang masa, didorong oleh pertumbuhan yang kuat di China dan India, dua konsumen batu bara terbesar dunia.
Pasar Baterai EV Dunia Tumbuh, Pabrikan China Semakin Juara
Penggunaan baterai kendaraan listrik di seluruh dunia sepanjang paruh pertama tahun ini bertumbuh 22,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 364,6GWh.
Kendaraan listrik mencakup kendaraan listrik baterai (BEV), mobil listrik hibrida plug-in (PHEV), dan kendaraan listrik hibrida (HEV).
Mengutip laporan SNE Research, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), pabrikan baterai yang berbasis di Ningje, Fujian, China, berhasil mencatatkan pertumbuhan penggunaan baterainya 29,5% (year-on-year) menjadi 137,7 GWh.
Lajunya yang lebih kencang dari rata-rata pertumbuhan pasar membuat CALT semakin mengokohkan posisinya sebagai pemimpin pasar baterai EV dunia dengan peningkatan pangsa pasar 2,1 poin persen menjadi 37,8%.