Bisnis.com, JAKARTA – Capaian laba bersih yang diraih holding BUMN pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD pada 2023 tidak serta-merta membuat anak usahanya lolos dari kasus gagal bayar utang atau PKPU.
Persoalan gagal bayar utang di lingkungan konglomerasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali terjadi. Kali ini, subholding ID FOOD yaitu PT Rajawali Nusindo ditetapkan dalam status gagal bayar utang atau penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Penetapan status PKPU PT Rajawali Nusindo berlandaskan pada putusan Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang telah ditetapkan pada 5 Agustus 2024 melalui surat No. 176/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN Niaga.Jkt Pst.
“Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang diajukan oleh PT Otsuka Indonesia, ... beralamat di Pacific Century Place,” tertulis dalam pengumuman kurator di media yang dikutip pada Kamis (8/8/2024).
Di tengah persoalan ini, ID FOOD selaku induk usaha tercatat mencetak laba bersih pada 2023. Melansir laporan keuangan konsolidasi, holding BUMN pangan ini meraih laba bersih Rp100,92 miliar atau berbalik dari rugi Rp314,59 miliar pada 2022.
Meski demikian, rapor penjualan ID FOOD menorehkan pelemahan. Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp15,23 triliun pada 2023 atau terkoreksi 3,49% year-on-year (YoY).
Baca Juga
Kinerja tersebut ditopang oleh segmen penjualan gula putih yang berkontribusi mencapai Rp926,52 miliar, diikuti penjualan ayam dan telur Rp565,27 miliar, sementara penjualan goodie bag senilai Rp40,31 miliar pada 2023.
Adapun, beban pokok juga turun 5,58% YoY menjadi Rp13,26 triliun pada tahun lalu. Perolehan ini membuat ID FOOD membukukan laba kotor sebesar Rp1,97 triliun atau meningkat 14,40% jika dibandingkan periode 2022 yang meraih Rp1,72 triliun.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, ID FOOD meraih laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp285,84 miliar pada 2023. Capaian tersebut berbalik arah dari kinerja 2022 yang mencatatkan rugi sebelum pajak Rp260,61 miliar.
Dari sisi neraca keuangan, ID FOOD membukukan total aset Rp29,09 triliun pada 2023 atau meningkat 1,42% YoY. Liabilitas turun 14,94% secara tahunan menjadi Rp13,22 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp15,87 triliun atau tumbuh 20,76% YoY.
Adapun, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode 2023 tercatat sebesar Rp897,46 miliar, merosot 21,89% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,14 triliun.
Sebagai informasi, Rajawali Nusindo bergerak dalam bidang distribusi dan perdagangan. Produk yang dipasarkan seperti konsumsi, alkes, produk farmasi, hasil perkebunan, serta alat dan sarana perkebunan unggulan. Nusindo memiliki 43 kantor representatif di 38 provinsi.