Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Produksi, Harita Nickel (NCKL) Serap Belanja Modal Rp436,05 Miliar

Harita Nickel (NCKL) mengeluarkan belanja modal (capex) sekitar Rp436,05 miliar sepanjang semester I/2024.
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel mengeluarkan belanja modal (capex) sekitar US$27 juta atau setara dengan Rp436,05 miliar sepanjang semester I/2024.

Serapan belanja modal itu mengambil porsi sekitar 50% dari keseluruhan alokasi Capex tahun ini yang mencapai US$50 juta sampai dengan US$55 juta.

Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali mengatakan pihaknya bakal mengoptimalkan produksi pada paruh kedua tahun ini.

“Sampai dengan semester I/2024, hasil produksi kami, masih berada di atas kapasitas terpasang yang ada,” kata Lukito saat dihubungi, Selasa (6/8/2024).

Harita menargetkan produksi feronikel (FeNi) untuk tahun 2024 mencapai 120.000 ton dan produksi mixed hydroxide precipitate (MHP) sebesar 75.000 sampai dengan 85.000 ton kandungan nikel.

Seperti diketahui, realisasi produksi untuk FeNi sepanjang semester I/2024 mencapai 63.414 ton, berada di atas kapasitas terpasang yaitu 60.000 ton.

Di sisi lain, produksi untuk MHP sepanjang paruh pertama 2024 mencapai 38.334 ton.

“Kami berharap bahwa di paruh kedua tahun 2024, pergerakan harga nikel tidak akan sefluktuatif seperti di 2023,” kata Lukito.

Seperti diberitakan sebelumnya, Harita Nickel mencatatkan laba bersih mencapai Rp1,8 triliun pada kuartal II/2024, atau meningkat 80% dari torehan laba bersih sepanjang kuartal sebelumnya di level Rp1,1 triliun.

Sebagian besar analis memberikan rekomendasi beli atau buy untuk saham NCKL seiring dengan pertumbuhan laba bersih akhir paruh kedua tahun ini. Sucor Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham NCKL dengan target harga (TP) Rp1.220 per saham.

Analisis dari Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan berpendapat kinerja NCKL pada kuartal ke-3 tahun ini bakal ditopang oleh kenaikan harga komoditas Mixed Hydroxide Precipitate atau MHP dan feronikel sebesar 3%, kendati harga nikel di London Metal Exchange mengalami pelemahan.

Sementara itu, menurut riset Sucor Sekuritas, ongkos batu bara relatif stabil, dengan ICI 1 meningkat 2% dan ICI 4 turun 4%.

“Karenannya, kami ekspektasikan kas margin akan tetap, dengan harga saat ini, kita melihat risiko yang terbilang terbatas atas harga nikel, setelah hanya 60% produsen yang mencatatkan margin positif,” kata Andreas dikutip dari hasil riset Sucor Sekuritas, Senin (5/8/2024).

Dengan harga nikel yang relatif stabil, kata Andreas, kinerja keuangan NCKL bakal tetap berlanjut untuk mencetak profit yang lebih lebar. Rekomendasi buy turut disampaikan Buana Capital, dengan target harga Rp1.100 per saham, upside 17,6%.

Buana Capital melihat pertumbuhan NCKL bakal ditopang oleh ekspansi yang tetap berjalan optimal untuk eksplorasi tambang serta peningkatan kapasitas produksi smelter.

“Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk NCKL dengan target harga Rp1.100, mengimplikasikan target PE full year 2024 sebesar 12x,” tulis riset Buana Capital.

Adapun, Harita Nickel mencatat laba kotor untuk kuartal kedua tahun ini mencapai Rp2,2 triliun, naik 36% dari posisi kuartal pertama 2024 di level Rp1,6 triliun. Peningkatan torehan laba ini didorong oleh rebound harga nikel global sepanjang kuartal ke-2 tahun ini.

Sementara itu, EBITDA meningkat 49% menjadi Rp3,1 triliun di kuartal ke-2 tahun ini, naik dari posisi sebelumnya di angka Rp2,1 triliun pada kuartal sebelumnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper