Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 1 Agustus 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Kamis 1 Agustus 2024, diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp16.210 - Rp16.280.
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan kembali menguat pada hari ini Kamis (1/8/2024).

Direktur Laba Forexindo berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif. Namun, pergerakan diperkirakan akan kembali menguat.

“[Nilai tukar rupiah] ditutup menguat di rentang Rp16.210 - Rp16.280 per dolar AS,” jelasnya.

Ibrahim menjelaskan, bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Namun, fokus akan tertuju pada sinyal potensial pemangkasan suku bunga, menyusul beberapa pembacaan inflasi yang lemah dan komentar dovish dari pejabat Fed.

“Konsensus umum sebagian besar mendukung pemangkasan 25 basis poin pada bulan September,” kata Ibrahim dalam riset harian, Rabu (31/7/2024).

Ketegangan di Timur Tengah memanas menyusul laporan bahwa kepala Hamas Ismail Haniyeh telah dibunuh di Iran, menurut pernyataan dari kelompok militan Palestina Hamas dan laporan media pemerintah Iran pada hari Rabu.

Hal ini terjadi sehari setelah pemerintah Israel mengklaim telah menewaskan komandan senior Hizbullah dalam serangan udara di Beirut pada hari Selasa sebagai balasan atas serangan roket lintas batas pada Sabtu di Israel.

Ibrahim menjelaskan di Asia, data PMI menunjukkan sektor manufaktur Tiongkok menyusut selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Juli, sementara pertumbuhan non manufaktur melambat. Data tersebut muncul setelah pertemuan Politbiro Tiongkok yang menunjukkan pemerintah menjanjikan lebih banyak langkah stimulus, terutama yang ditujukan untuk meningkatkan sentimen konsumen.

Dari dalam negeri, lembaga pemeringkat S&P kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating atau peringkat utang Indonesia pada BBB, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 30 Juli 2024.

S&P meyakini bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid dengan ketahanan eksternal dan beban utang pemerintah yang terjaga, didukung kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel.

S&P memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga sampai empat tahun ke depan akan tetap terjaga sekitar 5,0%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didorong permintaan domestik yang tetap kuat, serta belanja Pemerintah dan investasi swasta yang meningkat.

Selain itu, inovasi strategi operasi moneter yang pro-market dengan penggunaan instrumen berbasis pasar dinilai semakin meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter.  Pada sektor fiskal, S&P memandang pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.260 per dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7/2024). Pasar masih optimistis The Fed akan pangkas suku bunga September mendatang.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan naik 40 poin atau 0,25% ke posisi Rp16.260 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar as terpantau melemah 0,29% ke level 104,027.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak naik terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 1,52%, dolar Singapura dan dolar Hong Kong naik masing-masing sebesar 0,19% dan 0,01%, won Korea menguat 0,70%, peso Filipina menguat 0,46%.

Kemudian yuan China menguat 0,20%, ringgit Malaysia menguat 0,46%, dan baht Thailand menguat 0,66%. Sementara mata uang yang melemah hanya rupee India sebesar 0,01%.

16:03 WIB
Rupiah Kembali Menguat

Mata uang rupiah kembali ditutup menguat ke posisi Rp16.237 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (1/8/2024). The Fed memberikan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan naik 0,14% atau 23 poin ke posisi Rp16.237 per dolar AS. Pada saat yang sama, ndeks dolar terpantau menguat 0,29% ke posisi 104,157.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,15%, won Korea menguat 0,31%, peso Filipina naik 0,05%, dan ringgit Malaysia menguat 0,41%.

Sementara itu mata uang yang melemah adalah dolar Hong Kong sebesar 0,02%, dolar Singapura sebesar 0,17%, rupee India melemah 0,01%, yuan China turun 0,25% dan baht Thailand melemah 0,23%.

12:53 WIB
Kurs Rupiah di BCA (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.38 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.235 dan harga jual sebesar Rp16.255 berdasarkan e-rate. Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.08 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp16.125 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.425 per dolar AS. 

Nilai tukar yen Jepang terhadap rupiah di BCA untuk e-rate berada dalam rentang RpRp108,78 untuk beli dan Rp108,90 kurs jual. Sedangkan untuk TT Counter, BCA menetapkan nilai tukar Rp107,39 untuk beli dan Rp110,54 untuk jual. 

09:33 WIB
Rupiah Keok Setelah Putusan The Fed

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan dengan turun 2 poin atau 0,01% ke posisi Rp16.262 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau melemah 0,08% ke level 103,777. 

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak naik terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,57%, dolar Singapura naik 0,01%, won Korea menguat 0,26%, peso Filipina menguat 0,14%. 

Kemudian, yuan China menguat 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,81%, dan baht Thailand menguat 0,17%. Sementara mata uang yang melemah hanya rupee India sebesar 0,01%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper