Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan kembali melemah pada hari ini Rabu (31/7/2024) menjelang hasil keputusan suku bunga Amerika Serikat.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada Rabu (31/7/2024). Pergerakan diperkirakan akan kembali melemah pada hari ini.
“[Nilai tukar rupiah ditutup melemah di rentang Rp16.290 hingga Rp16.350,” ujarnya dalam riset Selasa (30/7/2024).
Ibrahim mengatakan fokus pasar beralih sepenuhnya ke suku bunga AS. Kehati-hatian ini membuat para pelaku pasar bias terhadap dolar, dengan The Fed akan memulai pertemuan dua hari pada 30-31 Juli.
"Bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan Rabu. Namun, sinyal apa pun tentang kapan berencana untuk mulai memangkas suku bunga akan diawasi dengan ketat," ujarnya dalam riset, Selasa (30/7/2024).
Menurut Ibrahim, pelaku pasar secara umum memperkirakan pemotongan 25 basis poin pada September 2024, tetapi pemotongan suku bunga lebih lanjut masih diragukan.
Baca Juga
Di lain sisi, serangkaian berita ekonomi yang mengecewakan dari China telah mengguncang pasar baru-baru ini. Aktivitas manufaktur China kemungkinan menyusut untuk bulan ketiga pada Juli 2024, menurut jajak pendapat Reuters pada Senin (29/7).
Pada Senin juga, Citi memangkas perkiraan pertumbuhan China menjadi 4,8% dari 5% setelah pertumbuhan kuartal kedua negara itu tidak memenuhi perkiraan analis, dengan catatan bahwa aktivitas ekonomi semakin melemah pada Juli.
Sementara itu dari dalam negeri, posisi utang pemerintahan naik menjadi Rp8.444,87 triliun hingga akhir Juni 2024 atau tiga bulan jelang berakhirnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rasio ini tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60% PDB sesuai UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara. Kemenkeu merincikan, mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan proporsi 71,12%.
Mengutip buku APBN Kita, posisi utang pemerintah pada Juni 2024 ini mengalami peningkatan dari Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024 (month-to-month/mtm). Dengan posisi utang tersebut, rasio utang per akhir Juni 2024 tercatat sebesar 39,13% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (30/7/2024). Sederet mata uang Asia bervariasi, sedangkan dolar AS menguat jelang keputusan suku bunga The Fed 30 Juli 2024 hingga 31 Juli 2024.
Mengacu data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,12% atau 19 poin ke posisi Rp16.300 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau bergerak menguat 0,05% ke level 104.61.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya yang bertekuk lutut terhadap dolar AS yaitu yen Jepang melemah 0,53%, dolar Singapura turun 0,04%, won Korea turun 0,15%, peso Filipina melemah 0,24%, dan dolar Hongkong turun tipis 0,01%.
Di lain sisi, mata uang Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yaitu dolar Taiwan menguat 0,08%, yuan China naik 0,13%, ringgit Malaysia menguat 0,36%, baht Thailand naik 0,06%, dan rupee India naik 0,01%.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 40 poin ke Rp16.260 pada Rabu (31/7/2024) pukul 15:00 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat 0,06% ke Rp16.290 per dolar AS sampai dengan Rabu (31/7/2024) pukul 13:30 WIB.
Mata uang rupiah dibuka turun ke posisi Rp16.305 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (31/7/2024) jelang hasil pertemuan The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan dengan turun 0,03% atau 5 poin ke posisi Rp16.305 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau turun 0,15% ke 104,197.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi cenderung menguat. Yen Jepang naik 0,23%, dolar Singapura naik 0,02%, won Korea menguat 0,27%, peso Filipina menguat 0,19%, rupee India menguat 0,01%, yuan China naik 0,06%, ringgit Malaysia naik 0,23% dan baht Thailand menguat 0,06%.