Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) berada di jalur positif sepanjang semester I/2024. Tecermin dari pertumbuhan laba periode berjalan yang tumbuh hingga double digit.
Melansir laporan keuangan per akhir Juni, Kamis (1/8/2024), Kalbe Farma mencetak penjualan bersih sebesar Rp16,32 triliun atau tumbuh 7,57% secara year-on-year (YoY).
Kinerja penjualan itu ditopang oleh segmen distribusi dan logistik yang meraih Rp5,35 triliun, meningkat 17,10% YoY. Adapun segmen obat resep tumbuh 7,62% YoY menjadi Rp4,51 triliun, sementara segmen nutrisi menyumbang Rp4,13 triliun atau naik 0,46%.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok KLBF juga meningkat 9,53% YoY menjadi Rp9,86 triliun. Perolehan ini membuat laba kotor yang dibukukan perseroan mencapai Rp6,45 triliun atau tumbuh 4,72% dari periode yang sama tahun lalu.
Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, KLBF mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,8 triliun, tumbuh 18,06%. Laba per saham ikut terkerek dari Rp32,87 menjadi Rp38,93 per saham.
Dari sisi neraca keuangan, KLBF membukukan total aset Rp28,56 triliun per akhir Juni 2024 atau meningkat 5,57% YoY. Liabilitas juga naik 27,63% secara tahunan menjadi Rp5,02 triliun, sementara ekuitas tembus Rp23,53 triliun atau tumbuh 1,82% YoY.
Baca Juga
Adapun arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2024 tercatat sebesar Rp3,69 triliun, melesat 34,64% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp2,74 triliun.
Dalam perkembangan lain, Kalbe bersama dengan Livzon Pharmaceutical Group Inc. China membentuk perusahaan patungan untuk memproduksi bahan baku obat. Rencana ini bakal menggelontorkan investasi awal senilai Rp650 miliar.
Perusahaan patungan bernama PT Livzon Pharma Indonesia ini dibentuk lewat entitas anak kedua perusahaan, yakni PT Global Chemindo Megatrading dan Lian SGP Holding Pte.Ltd.
Livzon Pharma Indonesia nantinya fokus memproduksi bahan aktif farmasi (API) dan bahan baku lainnya untuk pasar ekspor, termasuk potensi di pasar dalam negeri.
Presiden Direktur Global Chemindo Megatrading, Stanley Handiono, mengatakan bahwa kerja sama dengan Livzon Grup merupakan tonggak penting dalam meningkatkan kompetensi perusahaan dalam memproduksi bahan baku API.
Selain itu, langkah tersebut juga menjadi bagian dari respons perusahaan terhadap inisiatif pemerintah Indonesia untuk memperkuat bahan baku aktif farmasi dalam negeri.
“Dalam jangka panjang, pembangunan pabrik API di dalam negeri ini akan berkontribusi untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia,” ujar Stanley dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7/2024).
Menurutnya, bahan baku API memiliki peran penting dalam industri farmasi. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan kontribusi ekspor, memungkinkan terjadinya transfer teknologi, serta membangun kemampuan penelitian dan pengembangan di Indonesia.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.