Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten semen yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) kompak mengalami penurunan laba bersih sepanjang enam bulan pertama 2024.
Melansir laporan keuangan per akhir Juni 2024, Kamis (1/8/2024), SMGR mencatatkan laba bersih sebesar Rp501,47 miliar pada semester I/2024. Perolehan ini merosot 42,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp866,23 miliar.
Penurunan laba bersih SMGR sejalan dengan kinerja pendapatan yang terkoreksi 3,64% year-on-year (YoY) menjadi Rp16,41 triliun. Penurunan disebabkan oleh penjualan semen kepada pihak ketiga yang turun 6,21% YoY menuju angka Rp12,21 triliun.
Beban pokok pendapatan yang turun 0,50% YoY menjadi Rp12,55 triliun, membuat SMGR mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp3,85 triliun atau melemah 12,63% YoY.
Setelah dikurangi dengan berbagai beban lainnya, emiten pelat merah ini mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan senilai Rp713,54 miliar. Capaian tersebut ambles jika dibandingkan dengan semester I/2023 yang meraup Rp1,3 triliun.
Hingga semester I/2024, SMGR membukukan total aset Rp78,01 triliun per akhir Juni 2024 atau turun 4,65% YoY. Liabilitas juga menurun 11,50% secara tahunan menjadi Rp28,11 triliun, sementara ekuitas tembus Rp47,75 triliun atau terkoreksi 0,10% YoY.
Baca Juga
Adapun arus kas setara kas SMGR pada akhir periode Juni 2024 tercatat sebesar Rp4,23 triliun, melemah 5,08% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp4,46 triliun.
Di sisi lain, INTP mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp434,7 miliar atau terkoreksi 37,76% YoY. Penurunan ini membuat laba per saham ikut merosot dari Rp203,56 menjadi Rp123,92.
INTP sejatinya masih membukukan pendapatan bersih sebesar Rp8,12 triliun, meningkat 1,94% secara tahunan. Namun, pada saat yang sama, beban pokok yang dipikul juga merangkak naik sebesar 5,21% YoY menjadi Rp5,82 triliun per semester I/2024.
Setelah diakumulasikan antara pendapatan bersih dan beban pokok pendapatan, INTP mencatatkan laba kotor senilai Rp2,29 triliun atau terkoreksi 5,49% YoY. Laba sebelum pajak penghasilan juga turun 38,47% YoY menjadi Rp543,16 miliar.
Dari sisi neraca keuangan, INTP membukukan total aset sebesar Rp27,74 triliun atau melemah 6,42% secara tahunan pada semester I/2024. Total liabilitas turun 20,06% YoY menjadi Rp6,93 triliun, sementara ekuitas sebesar Rp20,80 triliun atau melemah 0,78% YoY.
Arus kas setara kas INTP sampai dengan akhir periode Juni 2024 tercatat mencapai Rp1,84 triliun, merosot 47,03% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp3,47 triliun.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.