Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp3,85 triliun pada semester I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2024, Rabu (31/7/2024), capaian laba bersih tersebut melemah 30,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY), yakni Rp5,56 triliun.
INDF sejatinya masih membukukan penjualan bersih sebesar Rp57,29 triliun pada semester I/2024, meningkat 2,16% secara yoy. Segmen produk konsumen bermerek menjadi penopang penjualan dengan kontribusi sebesar Rp36,77 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan INDF juga menurun 3,33% YoY menjadi Rp37,49 triliun. Perolehan ini membuat perseroan mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp19,80 triliun, atau meningkat 14,45% secara tahunan.
INDF juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp11,75 triliun atau meningkat 33% YoY. Marjin laba usaha juga tetap sehat sekitar 20,5%, dengan laba inti yang mencerminkan kinerja operasional meningkat 22% menjadi Rp5,67 triliun.
Meski demikian, beban keuangan yang dipikul INDF juga meningkat 213,90% secara tahunan menuju angka Rp5,16 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh beban bunga dan beban bank yang meningkat dari level Rp1,63 triliun menjadi Rp2,05 triliun.
Baca Juga
Pada saat bersamaan, rugi neto atas atas selisih nilai tukar mata uang asing yang dibukukan INDF mencapai Rp3,09 triliun sepanjang semester I/2024.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan perseroan mampu mencatatkan kinerja positif secara konsisten pada paruh pertama tahun ini.
“Namun demikian, kami tetap optimis dengan waspada di tengah berbagai ketidakpastian global, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujarnya dalam siaran pers.
Dari sisi neraca keuangan, INDF membukukan total aset Rp201,18 triliun per akhir Juni 2024 atau meningkat 7,82% YoY. Liabilitas juga naik 14,09% secara tahunan menjadi Rp98,26 triliun, sementara ekuitas tembus Rp102,92 triliun atau tumbuh 2,45% YoY.
Adapun, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2024 tercatat sebesar Rp35,73 triliun, merosot 24,05% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp28,80 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.