Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Produsen Indomie (ICBP) Anjlok 38,21% jadi Rp3,53 Triliun per Semester I/2024

ICBP meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp3,53 triliun pada semester I/2024 atau turun 38,21% YoY.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa (LB)  di Jakarta. JIBI/Bisnis
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa (LB) di Jakarta. JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya beban keuangan yang dipikul PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), yang dimiliki taipan Anthoni Salim, mengakibatkan laba bersih perusahaan tergerus pada semester I/2024. 

Melansir laporan keuangan perusahaan per akhir Juni 2024, ICBP membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp3,53 triliun. Perolehan ini anjlok 38,21% dibandingkan semester I/2023, yakni Rp5,72 triliun.  

Padahal, kinerja penjualan bersih ICBP masih menguat sebesar 7,20% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp36,96 triliun pada semester I/2024. Segmen mi instan menjadi penopang penjualan dengan kontribusi sebesar Rp27,29 triliun atau naik 7,77% yoy. 

Sementara itu, beban pokok penjualan ICBP tercatat mencapai Rp22,97 triliun atau naik 4,69% yoy. Perolehan tersebut masih membuat perseroan mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp13,98 triliun, tumbuh 11,59% dibandingkan tahun lalu. 

Pada saat yang sama, laba usaha ICBP juga tumbuh 25% secara tahunan menjadi Rp8,89 triliun atau dari posisi sebelumnya senilai Rp7,10 triliun. Adapun, laba inti yang mencerminkan kinerja operasional perseroan tembus Rp5,62 triliun atau naik 20% yoy. 

Akan tetapi, pertumbuhan itu tergerus oleh beban keuangan perseroan yang selama enam bulan pertama tahun ini tembus Rp3,84 triliun atau meningkat 289,01% yoy. 

Kenaikan beban keuangan perseroan ditimbulkan oleh beban bunga dan beban bank yang meningkat dari level Rp981,13 miliar menjadi Rp1,08 triliun. Selanjutnya, rugi neto atas atas selisih nilai tukar mata uang asing mencapai Rp2,75 triliun pada semester I/2024. 

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengatakan bahwa perseroan mampu menjaga pertumbuhan penjualan, meski di tengah ketidakpastian global. 

“Kami berbesar hati atas kinerja yang dicapai pada semester pertama tahun 2024. Di tengah berbagai ketidakpastian global, seluruh segmen usaha kami mampu memberikan pertumbuhan penjualan maupun laba usaha,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (31/7/2024). 

Dia menuturkan bahwa ke depannya, ICBP akan terus memanfaatkan ketangguhan model bisnis yang dimiliki untuk mendorong kinerja usaha dan mempertahankan daya saing. Langkah tersebut ditempuh guna memberi kinerja yang berkelanjutan.  

Dari lantai bursa, saham ICBP ditutup menguat 0,23% menuju level Rp10.925 per lembar pada perdagangan hari ini. Banderol tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 3,31% year-to-date (YtD), serta tumbuh 11,48% dalam kurun tiga bulan terakhir.  

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper