Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elnusa (ELSA) Cetak Kenaikan Laba Bersih 77,12% Semester I/2024

Elnusa membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih secara tahunan pada semester I/2024.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Entitas afiliasi BUMN PT Elnusa Tbk. (ELSA) membukukan pertumbuhan top line dan bottom line pada semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, ELSA mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,79% year-on-year (yoy) menjadi Rp6,31 triliun pada semester I/2024.

Adapun, pendapatan tersebut ditopang oleh lini jasa distribusi dan logistik energi sebesar Rp3,30 triliun, disusul lini jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp2,61 triliun dan lini jasa penunjang migas tercatat sebesar Rp692,03 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok ELSA juga ikut meningkat menjadi sebesar Rp5,64 triliun. Beban tersebut naik sebesar 6,42% yoy dibandingkan dengan semester I/2023 yang tercatat sebesar Rp5,30 triliun. 

Alhasil, laba kotor ELSA tercatat sebesar Rp668,99 miliar meningkat dibandingkan dengan semester I/2023 yang tercatat sebesar Rp553,26 miliar. 

Selain itu, ELSA mencatatkan kenaikan beban umum dan administrasi, beban keuangan dan membalikkan rugi lain-lain menjadi laba. 

Setelah diakumulasikan, ELSA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp442,98 miliar, naik 77,12% dibandingkan dengan semester I/2023 yang sebesar Rp250,10 miliar.

Adapun hingga akhir Juni 2024, ELSA mencatatkan total liabilitas sebesar Rp5,84 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp970 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp4,87 triliun. 

Kemudian, total nilai aset ELSA tercatat sebesar Rp10,50 triliun lebih tinggi 9,40% dari posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp9,60 triliun. Sementara total ekuitas tercatat sebesar Rp4,65 triliun. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper