Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Pertamina PT Elnusa Tbk. (ELSA) menandatangani nota kesepahaman pengembangan ekosistem Electric Vehicle (EV) dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengklaim ELSA memiliki strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan pengembangan bisnis melalui renewable energy dan electric vehicle. Pihaknya melihat Elnusa dan IBC memiliki peluang kerja sama yang sangat besar.
“Meskipun ketergantungan terhadap fossil energy saat ini masih sangat besar, namun new and renewable energy merupakan sasaran yang saat ini ingin dicapai oleh banyak negara, Elnusa berencana, melakukan pengembangan dari peluang bisnis ekosistem EV tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (25/3/2024).
Bachtiar mengatakan dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, dirinya berharap dapat terjalin hubungan baik antara Elnusa dan IBC, untuk melanjutkan ke tahap pengikatan kerja sama yang saling menguntungkan.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan dengan visi IBC sebagai Perusahaan Ekosistem EV dan Baterai Global, pihaknya mendukung Elnusa mengambil langkah yang sangat baik untuk berperan dalam ekosistem EV ke depan. Salah satunya terkait Battery Swapping System yang akan dibangun di Gedung Graha Elnusa.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja bersama dengan Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho. Penandatanganan tersebut juga disaksikan langsung oleh Direktur Pengembangan Usaha Elnusa Arief Prasetyo Handoyo, Direktur Keuangan Elnusa Stanley Iriawan, dan Direktur SDM & Umum Elnusa Hera Handayani.
Baca Juga
Elnusa merupakan Anak Perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, bergerak dalam bidang jasa energi yang terintegrasi untuk memberikan solusi total.
Indonesia Battery Corporation (IBC) merupakan konsorsium yang dibentuk oleh empat BUMN Indonesia, yaitu PT Pertamina Power Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Indonesia Asahan Aluminium.
IBC didirikan dengan tujuan utama untuk mempercepat pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia, sebagai bagian dari upaya negara untuk memanfaatkan sumber daya mineral lokal, seperti nikel, yang merupakan komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion.
IBC berperan dalam mengintegrasikan seluruh rantai nilai industri baterai, mulai dari penambangan dan pemurnian nikel, pembuatan bahan katoda dan anoda, hingga perakitan sel baterai dan daur ulang baterai.