Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO) Produksi 34.774 Ton Nikel dalam Matte Semester I/2024

Emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memproduksi 34.774 ton nikel matte sepanjang semester I/2024.
Truk listrik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang dikemudikan perempuan.
Truk listrik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang dikemudikan perempuan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memproduksi 34.774 ton nikel matte sepanjang semester I/2024. 

Presiden Direktur Perseroan Vale Indonesia Febriany Eddy mengungkapkan produksi INCO pada semester I/2024 lebih tinggi sebanyak 3% dibandingkan dengan produksi pada semester I/2023 yang sebesar 33.691 ton. 

“Pertumbuhan ini merupakan hasil dari strategi pemeliharaan yang terencana dan output kalsin yang lebih tinggi pada 2024,” tulis manajemen dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2024). 

Febriany mengklaim optimis dengan prospek produksi dan berharap operasi berjalan lancar hingga akhir tahun. Tujuan INCO adalah mencapai target produksi sekitar 70.800 metrik ton nikel dalam matte pada 2024, meningkat dari target tahun lalu.

Kemudian sepanjang kuartal II/2024, INCO mencatatkan penjualan sebesar 17.505 metrik ton nikel matte dan menghasilkan pendapatan sebesar US$248,8 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang disebabkan oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi. 

Harga realisasi rata-rata nikel meningkat 12% menjadi US$14.214 per ton pada kuartal II/2024, naik dari US$12.651 per ton pada kuartal I/2024. 

“Meskipun kondisi pasar yang tidak menentu, kami tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya,” lanjutnya. 

Febriany menjelaskan pada semester II/2024, pihaknya akan terus proaktif mendorong inisiatif penghematan biaya untuk memastikan biaya tunai per unit tetap kompetitif dalam upaya menghasilkan margin yang sehat secara berkelanjutan. 

Dengan perubahan komposisi pemegang saham baru-baru ini, INCO melihat banyak ruang untuk memanfaatkan inisiatif strategis yang dapat membawa sinergi positif, seperti integrasi upaya pengadaan dalam grup untuk harga komoditas yang lebih baik di mana hal ini merupakan salah satu penggerak biaya terbesar INCO. 

------------------

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper