Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Konglomerat Prajogo Pangestu TPIA Raih Pinjaman US$800 Juta

Emiten Prajogo Pangestu Chandra Asri (TPIA) mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi berkelanjutan US$800 juta.
M. Nurhadi Pratomo,Rizqi Rajendra
Senin, 29 Juli 2024 | 19:05
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), meraih pinjaman sindikasi berkelanjutan senilai US$800 juta.

Lewat siaran pers Senin (29/7/2024), Manajemen Chandra Asri Pacific menyampaikan perseroan telah menggunakan opsi greenshoe dalam fasilitas pinjaman sindikasi berjangka terkait keberlanjutan setara US$600 juta yang diteken pada 24 Mei 2024. Fasilitas itu telah ditingkatkan menjadi setara US$800 juta.

“Setelah mendapat respons positif dan permintaan tinggi atas fasilitas tersebut dari pasar perbankan,” tulis Manajemen Chandra Asri Pacific.

TPIA menjelaskan bahwa fasilitas tersebut disediakan oleh sejumlah mitra perbankan dari berbagai negara termasuk Indonesia, Singapura, dan Thailand. Dalam aksi korporasi itu, perseroan bermitra dengan OCBC sebagai bank penasihat dan Mandated Lead Arranger, Underwriter, dan Bookrunner (MLAUB) dan didukung oleh sejumlah lembaga keuangan seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).

“Pinjaman ini ditujukan untuk mendukung proyek-proyek ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan dan sosial guna mendukung pertumbuhan perusahaan, yang akan memperkuat kepemimpinan Chandra Asri Group di sektor kimia dan infrastruktur,” tulis Manajemen Chandra Asri.

Dalam catatan Bisnis, Chandra Asri sebelumnya memutuskan untuk menghentikan penerbitan obligasi senilai Rp2,25 triliun.

Direktur Chandra Asri Andre Khor Kah Hin dan Suryandi dalam keterangan resminya mengatakan alasan perseroan membatalkan penerbitan obligasi tersebut karena kelebihan dana.

"Keputusan kami untuk tidak melanjutkan penerbitan PUB IV meskipun masih ada batas waktu sampai tanggal 29 Juli 2024 dengan memperhatikan pertimbangan kelebihan dana daripada kebutuhan yang kami miliki," ujarnya.

Selain itu, penerbitan obligasi dihentikan karena dukungan keuangan yang kuat dari berbagai sumber dan juga kumpulan likuiditas yang kuat.

Adapun, Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical (PUB IV) telah memperoleh Pernyataan efektif melalui Surat OJK No. S-149/D.04/2022 tertanggal 29 Juli 2022. Obligasi tersebut menargetkan penghimpunan dana dengan total nilai Rp8 triliun.

Perlu diketahui, selama periode penerbitan PUB IV, TPIA telah melakukan empat kali penerbitan obligasi. Pertama, PUB IV Tahap I Tahun 2022 senilai Rp 2 triliun. Kedua, PUB IV Tahap II Tahun 2023 Rp 1,25 triliun.

Ketiga, PUB IV Tahap III Tahun 2023 sebesar Rp 1 triliun, dan keempat PUB IV Tahap IV Tahun 2024: Rp 1,5 triliun.

Adapun, total nilai realisasi atau dana yang dihimpun emiten Prajogo Pangestu itu dari penerbitan PUB IV sebesar Rp 5,75 triliun. Sementara itu, sisa target dana PUB IV adalah Rp 2,25 triliun.

Sebagai informasi, dana bersih dari penerbitan obligasi tersebut akan dipakai seluruhnya untuk keperluan modal kerja TPIA. Termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper