Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing terpantau memborong saham TPIA-BRIS saat IHSG kembali melemah pada perdagangan Selasa (25/6/2024).
IHSG ditutup melemah tipis 0,09% atau 6,46 poin ke level 6.882,704. Pergerakan IHSG berkisar antara 6.843,64–6.890,44 sepanjang perdagangan Selasa (25/6/2024).
Investor asing justru berbalik membeli saham dengan net buy Rp7,95 triliun, sedangkan net sell investor asing selaha tahun 2024 berkurang menjadi Rp308,42 miliar.
Beberapa saham yang masih di jual investor asing di antaranya saham BBRI dengan net sell Rp431,3 miliar, BMRI Rp180,8 miliar, BBNIRp68,7 miliar, GOTO Rp29,5 miliar, ASII Rp21,7 miliar.
Selain melakukan penjualan terhadap saham saham kepemilikannya, investor asing tercatat masih tertarik untuk membeli sejumlah saham perusahaan dengan kinerja baik. Berikut adalah penjelasannya.
Pada posisi pertama saham favorit investor asing di huni oleh saham perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia, perdagangan, serta angkutan jasa, yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp56,5 miliar. Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berhasil naik 1,13% atau 100 poin ke posisi Rp8.925 per saham.
Baca Juga
Lalu di posisi berikutnya adalah saham BUMN yang bergerak di bidang perbankan syariah, yaitu PT Bank Syariah Indoesia Tbk. (BRIS) dengan nilai beli bersih Rp40,6 miliar. Saham perbankan ini melemah 0,40%atau 10 poin ke posisi Rp2.500 per saham.
Posisi ketiga ada saham perbankan swasta nasional dengan kapitalis besar, yaitu PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) dengan nilai beli bersih Rp40,4 miliar. Saham perbankan milik keluarga Hartono ini dalam kondisi stagnan di posisi Rp9.600 per saham.
Selain itu, pada posisi berikutnya ada saham BUMN yang bergerak di bidang jasa dan layanan telekomunikasi, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp16,1 miliar. Saham perusahaan ini berhasil naik 1,36% atau 40 poin ke posisi Rp2.990 per saham.
Selanjutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berbasis online, yaitu PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan nilai beli bersih Rp14,1 miliar. Saham Bukalapak sayangnya melemah2,22% atau 3 poin ke posisi Rp132 per saham.
Posisi berikutnya di tempati oleh saham perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan perdagangan gas bumi, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp11,7 miliar. Saham Grup BUMN Pertamina ini berhasil naik 1,63% atau 25 poin ke posisi Rp1.555 per saham.
Di urutan berikutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang produksi perfilman, yaitu PT MD Pictures Tbk. (FILM) dengan nilai beli bersih Rp11,6 miliar. Saham milik Manooj Punjabi ini sayangnya melemah 14,12% atau 720 poin ke posisi Rp4.380 per saham.
Posisi kedelapan ditempati oleh saham emiten jamu herbal, yairu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan nilai beli bersih Rp9,0 miliar. Saham produsen jamu terbesar dan termodern di Indonesia ini berhasil kembali naik 2,00% atau 15 poin ke posisi Rp765 per saham.
Selanjutnya adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang jasa logistic dan distribusi BBM, yaitu PT Elnusa Tbk. (ELSA) dengan nilai beli bersih Rp6,9 miliar. Saham perusahaan ini berhasil naik 3,23% atau 14 poin ke posisi Rp448 per saham.
Terakhir, saham yang menjadi favorit investor asing adalah saham salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan energi, yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dengan nilai beli bersih Rp5,4 miliar. Saham emiten milik pengusaha Prajogo Pangestu ini dalam kondisi melemah 0,61% atau 50 poin ke posisi Rp8.150 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)
Daftar 10 Saham Favorit Investor Asing Selasa (25/6/2024)
- PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp56,5 miliar)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (Rp40,6 miliar)
- PT Bank Central Asia Tbk. (Rp40,4 miliar)
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp16,1 miliar)
- PT Bukalapak.com Tbk. (Rp14,1 miliar)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp11,7 miliar)
- PT MD Pictures Tbk. (Rp11,6 miliar)
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (Rp9,0 miliar)
- PT Elnusa Tbk. (Rp6,9 miliar)
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (Rp5,4 miliar)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.