Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah big caps seperti BBCA, GOTO hingga ASII terpantau masuk daftar 10 saham utama yang menjadi top leaders atau penggerak IHSG sepanjang pekan ini periode 22 hingga 26 Juli 2024.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi motor utama penguatan indeks komposit sepanjang minggu ini. Saham BBCA Naik 1,98% sepekan dan berkontribusi mendorong IHSG sebesar 13,00 poin.
Posisi kedua saham pendorong IHSG ada saham milik keluarga Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang naik 3,1% sepekan berkontribusi mendorong laju IHSG sebesar 10,52 poin. Saham pendorong IHSG berikutnya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saham GOTO mengalami kenaikan 6,00% sepekan dan berkontribusi mendorong IHSG 6,81 poin.
Sementara itu, saham lainnya yang menjadi pendorong IHSG ialah PT Astra Internasional Tbk. (ASII) milik keluarga Soeryadjaya yang menguat 1,77% sepekan dan berkontribusi 3,51 poin dalam penguatan IHSG.
Khusus untuk saham GOTO dan ASII, kendati berhasil menguat dalam perdagangan sepekan terakhir, kedua saham tersebut secara year to date (YTD) tercatat kompak terkoreksi hingga double digit.
GOTO misalnya, tercatat melemah 38,37% YtD di posisi Rp53 sementara ASII melemah 18,41% di posisi Rp4.610 per saham.
Baca Juga
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan sentimen utama yang mempengaruhi kedua tersebut berkaitan dengan dinamika bank sentral Amerika Serikat dan suku bunga yang tinggi dari seluruh dunia.
"Hal tersebut membuat investor lebih memilih untuk berinvestasi di instrumen yang bersifat safe haven seperti dolar AS dan emas," kata Nafan, akhir pekan lalu.
Dia melanjutkan hal tersebut membuat investor cenderung wait and see untuk berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi, khususnya di pasar modal. Selain dinamika suku bunga tinggi, sentimen lainnya menurut Nafan adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Meski demikian, Nafan melihat cenderung terjadi perbaikan pada harga saham-saham tersebut. Untuk GOTO misalnya, Nafan melihat fund manager global seperti BlackRock, hingga Fidelity AG mulai mengakumulasi saham GOTO memanfaatkan momentum buy on weakness.
Sementara itu, untuk ASII Nafan menyebut investor menantikan rilis kinerja penjualan kendaraan dari ASII. Menurut Nafan, rilis kinerja penjualan kendaraan tersebut dapat menjadi katalis bagi saham ASII.
Untuk emiten-emiten lainnya dalam sektor teknologi, Nafan mengungkapkan investor juga tengah menunggu laporan keuangan semester I/2024. Seperti misalnya BUKA, Nafan menyebut investor menantikan net loss BUKA dapat berkurang di semester I/2024.
"Kita akan menyaksikan dinamika laporan keuangan di kuartal II/2024 sehingga bisa memberikan katalis positif bagi emiten-emiten tersebut," pungkas Nafan.
Sementara untuk BBCA, Analis Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro dan Evelyn Vidya Paramita juga menilai saham BBCA cukup prospektif usai bank swasta nasional terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan profitabilitas dan pertumbuhan kredit yang kuat pada paruh pertama 2024.
"Kredit korporasi menunjukkan pertumbuhan tertinggi," tulis Satria dan Evelyn.
Bahana Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi buy untuk BBCA dengan target harga 12 bulan mencapai Rp11.220 per lembar. Harga saham BBCA mencapai level Rp10.325 per lembar, naik 0,24% pada penutupan perdagangan Jumat (26/7). Harga saham BBCA juga naik 1,98% dalam sepekan.
Berikut Daftar Top Leaders atau Saham Penggerak IHSG Sepekan 22—26 Juli 2024:
- BBCA: (13 Poin)
- AMNN: (10,52 Poin)
- GOTO: (6,81 Poin)
- ASII: (3,51 Poin)
- DSSA: (3,07 Poin)
- BREN: (2,83 Poin)
- TPIA: (2,75 Poin)
- ADRO: (2,46 Poin)
- ARTO: (2,38 Poin)
- DCII: (2,34 Poin)
IHSG Melemah Sepekan
Sering menguatnya saham-saham big caps tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terkoreksi tipis sebesar 0,09% sepekan ke posisi 7.288,167 dari 7.294,495 pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan juga ikut turun 11,41% menjadi Rp8,506 triliun dari Rp9,601 triliun pada pekan sebelumnya.
Adapun rata-rata volume transaksi harian sepekan naik sebesar 9% menjadi 17,972 miliar lembar saham dari 16,488 miliar lembar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,04% menjadi Rp12.362 triliun dari Rp12.358 triliun.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.