Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha Pelindo, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) mengantongi kenaikan pendapatan pada semester I/2024. Meski demikian, laba bersih emiten di sektor pelabuhan itu mengalami penyusutan.
IPCM meraih pendapatan neto sebesar Rp598,75 miliar sepanjang Januari—Juni 2024. Capaian itu meningkat 5,49% year-on-year (YoY) dari Rp567,55 miliar pada semester I/2023.
Manajemen IPCM memaparkan kontribusi pendapatan terbesar perseroan diperoleh dari jasa penundaan kapal sebesar Rp512,2 miliar atau 85,5% dari total pendapatan, sedangkan kontribusi jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 8,1% atau Rp48,8 miliar.
Pendapatan jasa penundaan kapal khususnya pada Terminal Khusus (Tersus) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 27,7% atau senilai Rp183,2 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp143,5 miliar.
Hal tersebut didukung peningkatan kinerja pada beberapa wilayah operasi existing maupun wilayah operasi baru di Indonesia bagian timur.
Pendapatan dari pelabuhan umum juga mengalami peningkatan sebesar 14,7% menjadi Rp250,9 miliar dari sebelumnya sebesar Rp218,7 miliar YoY. Sementara itu, pendapatan TUKS juga meningkat 9,6% menjadi Rp 115,8 miliar dari sebelumnya Rp105,6 miliar YoY.
“Upaya kami dalam meningkatkan kinerja operasional dengan mitra strategis telah menunjukkan hasil yang optimal. Lalu ekspansi yang kami lakukan di wilayah Indonesia timur juga telah memperlihatkan potensi pendapatan yang semakin baik diserap perseroan ke depannya,” ujar Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita dalam keterangan resmi, Jumat (26/7/2024).
Di sisi bottom line, IPCM mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp78,27 miliar pada semester I/2024. Realisasi itu turun 6,74% YoY dari Rp83,93 miliar pada periode yang sama 2023.
Menyusutnya laba ditekan oleh kenaikan beban pokok pendapatan yang tumbuh lebih tinggi dari pendapatan IPCM. Pada 6 bulan 2024, beban pokok pendapatan IPCM tercatat naik 8,58% YoY dari Rp425,03 miliar pada semester I/2023 menjadi Rp461,51 miliar.
Dua pos dengan nilai terbesar dalam struktur beban pokok pendapatan IPCM ialah Kerja sama mitra usaha senilai Rp148,32 miliar, serta bahan bakar, pelumas, air, dan makanan Rp167,48 miliar.