Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cair Lagi, Lo Kheng Hong Nikmati Guyuran Dividen Rp83,84 Miliar

Investor kawakan Lo Kheng Hong telah menikmati guyuran dividen Rp83,84 miliar sepanjang periode berjalan 2024.
lo kheng hong anjt
lo kheng hong anjt

Bisnis.com, JAKARTA — Investor kawakan Lo Kheng Hong kembali menikmati guyuran dividen dari portofolio saham jumbonya.

Lo Kheng Hong kembali mendapatkan jatah dividen pada Jumat (26/7/2024). Kali ini, setoran datang dari emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL).

Para pemegang saham GJTL yang berhak termasuk Lo Kheng Hong dijadwalkan menerima pembayaran dividen Rp50 per lembar atau total senilai Rp174,22 miliar.

Pembagian dividen itu menambah tebal pundi-pundi Lo Kheng Hong. Sosok pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu ditaksir menerima dividen Rp9,05 miliar dari Gajah Tunggal.

Dengan tambahan itu, Lo Kheng Hong mendapatkan jatah dividen sekitar Rp83,84 miliar untuk periode berjalan 2024.

Sebelumnya, Pak Lo LKH ditaksir mendapatkan jatah sekitar Rp40,70 miliar dari agenda pembagian dividen PT ABM Investama Tbk. (ABMM) 2024. Jumlah itu berasal dari kepemilikan 137,98 juta lembar.

Selanjutnya, Pak Lo juga telah mendapatkan dividen sekitar Rp3,11 miliar dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dan  Rp8,78 miliar dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP).

Sebelum Gajah Tunggal, Lo Kheng Hong mendapatkan jatah dividen dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang telah memutuskan pembagian dividen tunai tahun buku 2023.

Perusahaan Gas Negara (PGN) membagikan dividen US$222,47 juta untuk tahun buku 2023. Dengan demikian, setiap pemegang saham PGAS yang berhak akan mendapatkan jatah Rp148,30607 per lembar.

Lo Kheng Hong diperkirakan memperoleh jatah dividen PGN 2024 sekitar Rp22,24 miliar. Estimasi itu berasal dari kepemilikan sebanyak 149.978.100 (149,97 juta) atau setara dengan 0,62% sampai dengan akhir April 2024.

Sebagai catatan, Lo Kheng Hong mulai berinvestasi saham pada 1989 dan sempat tidak pernah mendapatkan keuntungan selama empat tahun. Saham yang dibelinya rugi dan belum kembali pada harga yang layak untuk di jual.

“Saya melewati masa tight money policy atau kebijakan pengetatan keuangan ketika mulai berinvestasi. Tapi saya tidak putus asa dan akhirnya pada tahun 1992 saya untung. Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar,” kenangnya, dalam SimInvest Year End Dinner Bersama Lo Kheng Hong, dikutip Senin (27/12/2021).

Tidak berpuas diri atas keuntungan yang diraih, Pak Lo melanjutkan investasinya dengan terus memburu saham yang dirasa punya prospek bagus dan harganya masih murah. Prinsipnya adalah mendapatkan saham berharga murah, tapi bernilai besar.

Dalam kesempatan lain, Lo Kheng Hong menyampaikan berinvestasi di pasar saham memerlukan tingkat kesabaran tinggi agar terhindar dari kerugian dan penyesalan. Oleh sebab itu, dia menyarankan para investor saham untuk lebih jeli dalam membaca laporan keuangan sebuah perusahaan. 

“Jangan menjadi investor yang emosional karena pemain seperti ini biasanya tidak tahu apa yang dibeli. Sebaiknya kita perlu membaca annual report sebuah perusahaan agar kita benar-benar paham apa yang akan kita beli dan tidak membeli dengan emosional,” ujarnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper