Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI Genjot Diversifikasi, Bidik 30% Kontribusi Non Batu Bara

Perusahaan batu bara Grup Bakrie dan Grup Salim fokus menggenjot diversifikasi proyek hilir dan non-batu bara di tengah sentimen Pilpres AS.
Aktivitas pertambangan di Site Asamasam PT Arutmin Indonesia milik PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), Selasa (24/10/2023). Artha Adventy-Bisnis.
Aktivitas pertambangan di Site Asamasam PT Arutmin Indonesia milik PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), Selasa (24/10/2023). Artha Adventy-Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), menyatakan tengah fokus memacu diversifikasi proyek hilir dan non batu bara di tengah sentimen Pilpres AS.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan strategi bisnis perseroan difokuskan kepada diversifikasi proyek hilir batu bara dan proyek non-batu bara. Proyek tersebut termasuk proyek energi terbarukan yang layak tanpa rencana untuk meningkatkan kapasitas batu bara. 

"BUMI telah menetapkan target untuk menghasilkan 30% dari pendapatan pada proyek-proyek bersih di bidang non-batu bara dalam jangka menengah," ujarnya saat dihubungi, Jumat (26/7/2024). 

Dia melanjutkan, dengan situasi ekonomi-politik terkini terutama dengan kebijakan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaruh perhatian pada energi fosil, hal tersebut tidak akan mengubah rencana BUMI.

"Memastikan kelayakan komersial proyek-proyek baru di bidang hilir dan non-batu bara adalah fokus kami,” tuturnya.

Srivastava juga menuturkan kebijakan pemerintah yang mendukung untuk meningkatkan daya tarik proyek-proyek tersebut akan sangat membantu BUMI untuk mempercepat proses hilirisasi dan diversifikasi.

Dia menuturkan panduan produksi BUMI tidak berubah di tahun ini, yaitu pada 78 juta ton hingga 82 juta ton. Pihaknya mengeklaim perseroan masih on-track untuk mencapai target tersebut hingga semester I/2024.

"Saya belum memiliki angka pasti untuk produksi di semester I/2024,  tetapi seharusnya mendekati prorata,” jelasnya, Rabu (17/7/2024). 

Dileep juga menuturkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dihabiskan BUMI sepanjang semester I/2024 ini mendekati angka pro rata. Menurutnya, BUMI memperkirakan serapan capex di tahun 2024 dapat mencapai US$80 juta hingga US$100 juta. 

Sebelumnya, Direktur BUMI Andrew C .Beckham menuturkan BUMI akan menghabiskan capex dengan perkiraan US$1 untuk satu ton batu bara. Akan tetapi, lanjutnya, BUMI juga melakukan penghiliran yang membuat investasi BUMI menjadi lebih banyak. 

"Kami melakukan proyek hilirisasi batu bara ke amonia," ujarnya belum lama ini. 

Senada dengan Srivastava, Beckham juga mengatakan belum ada revisi untuk produksi batu bara BUMI tahun ini.

Dengan target-target tersebut, Beckham berharap pendapatan dan laba bersih BUMI dapat lebih baik di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper