Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola minimarket Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) berhasil membukukan penjualan Rp9,78 triliun sepanjang semester I/2024. Penjualan emiten milik pengusaha Djoko Susanto itu tumbuh 13,14% daripada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,64 triliun.
Selama kurun Januari—Juni 2024, segmen makanan menjadi kontributor penjualan terbesar dengan nilai Rp5,99 triliun atau tumbuh 12,88% dibandingkan dengan semester I/2023 sebesar 5,31 triliun. Segmen makanan segar tumbuh 13,43% menjadi Rp1,34 triliun dan segmen nonmakanan naik 13,62% secara tahunan menjadi Rp2,44 triliun.
Berdasarkan geografis, Kawasan Jabodetabek masih menjadi penyumbang penjualan bersih terbesar dengan nilai Rp4,43 triliun. Capaian itu naik 8,45% dibandingkan dengan Rp4,08 triliun pada semester I/2023.
Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih MIDI meningkat 25,24% YoY dari Rp259,25 miliar menjadi Rp324,70 miliar.
Kinerja cemerlang Alfamidi linier dengan ekspansi gerai yang dilakukan perseroan. Grup Alfamart mengoperasikan 22.310 gerai retail dan 360 gerai stock point entitas anak per Desember 2023. Pangsa pasarnya mencapai 39,3%.
Corporate Secretary MIDI Suantopo Po mengatakan perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp1,4 triliun pada 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk membuka 200 gerai baru Alfamidi, dengan target utama di luar Pulau Jawa.
Baca Juga
Hingga kuartal I/2024, jumlah gerai Alfamidi mencapai 2.958 atau bertambah 52 gerai jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember tahun lalu. Perinciannya, gerai Alfamidi bertambah 30 gerai, Alfamidi Super 3 gerai, Midi Fresh 8 gerai, dan Lawson 19 gerai.
“Terkait pengembangan gerai, sebagai salah satu jaringan retail terdepan di Indonesia, perseroan dan entitas anak terus memperkuat strategi ekspansinya,” ujar Suantopo.
Selain itu, Presiden Direktur Alfamart Anggara Hans Prawira juga menyampaikan bahwa perseroan berencana meningkatkan produktivitas penjualan melalui inisiatif layanan omnichannel.
"Jadi, bukan cuma belanja fisik datang ke toko, tetapi juga sudah bisa berbelanja secara daring dengan melalui aplikasi kami yang bernama Alfagift," ujarnya dalam paparan publik beberapa waktu lalu.
Menurutnya, platform digital tersebut akan menjadi salah satu strategi untuk mendorong kinerja penjualan AMRT ke depan. Apalagi, Alfagift menawarkan bebas biaya ongkos kirim atau ongkir setidaknya sampai dengan akhir tahun ini.
"Value proposition dari Alfagift adalah kirim instan tanpa ongkir. Hal ini memungkinkan karena kami mempunyai jaringan yang cukup masif dan ekstensif, sehingga pengiriman bisa cepat dan murah. Oleh karena itu, kami tidak bebankan biaya ongkir," pungkasnya.