Bisnis.com, JAKARTA -- Deretan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) TLKM, GOTO, hingga ASII menjadi penghuni top laggards atau pemberat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Lalu, apakah saham-saham ini telah memiliki valuasi yang murah?
Berdasarkan data BEI, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi saham pemberat IHSG di urutan pertama secara year to date (YTD). Saham TLKM tercatat turun 20,51% sejak awal tahun dan memberatkan IHSG sebanyak 95,07 poin.
Di urutan kedua saham pemberat IHSG adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saham GOTO telah turun harga 41,86% sejak awal tahun dan memberatkan IHSG sebesar 77,56 poin.
Saham-saham selanjutnya yang menjadi pemberat IHSG adalah BBRI yang turun 14,41% dan memberatkan IHSG 75,72 poin. Lalu ASII yang turun harga 19,82% dan memberatkan IHSG 50,77 poin.
Saham lainnya yang juga menghuni top laggards adalah BYAN, SMGR, CUAN, BRPT, BUKA, dan TOWR.
Lalu, dengan penurunan harga saham sejak awal tahun tersebut, apakah valuasi saham-saham tersebut sudah cukup murah?
Baca Juga
Saat melakukan investasi saham, terdapat rasio yang bisa digunakan bagi investor untuk mencari saham-saham dengan harga murah.
Rasio yang biasanya digunakan tersebut adalah price earning ratio (PER) untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Selain PER, investor juga menggunakan price book value (PBV) untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan.
PER biasanya mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi dari suatu perusahaan. Semakin tinggi angka price ratio ini, maka bisa dikatakan saham tersebut tengah berada pada harga yang mahal.
Sementara itu, untuk PBV, semakin kecil rasio PBV maka dapat mengindikasikan saham perusahaan yang murah. Tinggi rendahnya PBV biasanya ditentukan dengan membandingkan PBV saham lain atau dalam sektor tersebut.
Berdasarkan data penutupan perdagangan sesi I, Senin (22/7/2024), terdapat saham top laggards yang memiliki PBV di bawah 1 kali dan PER dengan harga yang rendah.
Saham ASII tergolong menjadi saham dengan valuasi murah saat ini. Saham ASII pada penutupan sesi I berada pada level Rp4.510 per saham, dengan PER 6,12 kali dan PBV 0,88 kali.
Saham ASII menjadi satu-satunya saham yang memiliki PER di bawah 10 kali dalam daftar saham-saham top laggards.
Sementara itu, dua saham top laggards yakni GOTO dan BUKA memiliki PER negatif. GOTO memiliki PER -17,42 kali dengan PBV 1,6 kali, sementara BUKA dengan PER -78,62 kali dan PBV 0,52 kali.
PER tertinggi dimiliki oleh saham milik Prajogo Pangestu, BRPT. BRPT memiliki PER 179,28 kali, dengan PBV 3,24 kali. Setelah BRPT, PER tertinggi juga dimiliki oleh emiten Prajogo lainnya, yakni CUAN. CUAN memiliki PER sebesar 52,13 kali, dengan PBV 45,15 kali.
Adapun emiten top laggards di urutan pertama, TLKM saat ini memiliki PER 12,72 kali, dengan PBV sebesar 2,17 kali. Saham TLKM ditutup pada harga Rp3.110 di sesi I perdagangan hari ini.
-------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.