Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Astra (ASII) di Tengah Gempuran BYD dan VinFast

Saham ASII melanjutkan tren pelemahan pada pekan terakhir Juli 2024 di tengah munculnya mobil listrik baru BYD dan VinFast asal Vietnam.
Saham ASII melanjutkan tren pelemahan pada pekan terakhir Juli 2024 di tengah munculnya mobil listrik baru BYD dan VinFast asal Vietnam. /Bisnis-Lukman Nur Hakim.
Saham ASII melanjutkan tren pelemahan pada pekan terakhir Juli 2024 di tengah munculnya mobil listrik baru BYD dan VinFast asal Vietnam. /Bisnis-Lukman Nur Hakim.

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Astra International Tbk. (ASII) melanjutkan tren pelemahan pada pekan terakhir Juli 2024. Kalangan analis menyoroti peluncuran mobil listrik baru BYD asal China, hingga pabrikan mobil listrik asal Vietnam, VinFast yang akan bangun pabrik di Indonesia.

Pada pekan lalu, BYD Motor Indonesia meluncurkan mobil listrik tipe BYD M6 dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024.

Sebagaimana diketahui, BYD digadang-gadang menjadi pesaing ASII di segmen mobil listrik, karena memiliki harga yang relatif terjangkau dengan spesifikasi yang juga mumpuni.

Analis Stockbit Sekuritas Michael Owen Kohana mengatakan BYD M6 memiliki jarak tempuh 420–531 km dengan harga Rp379–419 juta. Selain varian 7-seater, BYD M6 juga tersedia dalam varian 6-seater dengan harga Rp429 juta.

Menurutnya, berdasarkan perbandingan tipe konfigurasi kursi, jarak tempuh, dan harga jual, BYD M6 masih tidak seunggul MG Maxus 9.

"Meski demikian, BYD M6 merupakan opsi mobil listrik yang cukup affordable dibandingkan Innova Zennix dan beberapa BEV 5–seater. Perbedaan harga BYD M6 dan MPV 7–seater konvensional masih cukup signifikan, menurut kami," ujar Michael dalam riset, dikutip Senin (22/7/2024).

Selain itu, dia juga juga menyoroti produsen mobil listrik asal Vietnam, yaitu VinFast yang memulai groundbreaking pembangunan pabrik senilai US$200 juta dolar AS di Subang, Jawa Barat pada Senin (15/7).

Pabrik yang diestimasikan beroperasi pada kuartal IV/2025 tersebut berdiri di lahan seluas 170 hektare dan diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 50.000 unit mobil listrik per tahun.

Mobil listrik yang akan diproduksi dari pabrik tersebut antara lain VF3, VF5, VF6, dan VF7 yang berbasis baterai (BEV). Adapun, Pembangunan pabrik di Subang merupakan bagian dari komitmen VinFast untuk berinvestasi hingga US$1,2 miliar di Indonesia dalam jangka panjang.

"Kami menilai potensi ancaman bagi pangsa pasar domestik merek-merek eksisting seperti ASII dan IMAS relatif terbatas. Di sisi lain, emiten penunjang otomotif yaitu komponen dan spare part seperti DRMA dan AUTO berpotensi mendapatkan dampak positif dari kehadiran produsen otomotif baru," pungkasnya.

Rekomendasi Saham ASII

Menilik data RTI pada sesi I perdagangan Senin (22/7/2024), saham ASII melemah 0,44% atau 20 poin ke level Rp4.510 per saham. Sementara itu, secara year-to-date (YtD) saham ASII melemah 20,18%.

Menilik valuasinya, saham ASII memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 6,12 kali, sedangkan price to book value (PBV) sebesar 0,88 kali. Adapun, kapitalisasi pasar ASII tercatat sebesar Rp182,58 triliun, dan kini saham ASII telah lengser dari jajaran top 10 market cap di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tim Riset Phintraco Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham ASII dengan level entry di posisi Rp4.400 dan Rp4.440 per saham.

"Target harga pertama saham ASII di kisaran Rp4.620 hingga Rp4.640 per saham, sedangkan target harga kedua di level Rp4.800 per saham," ujar Tim Riset Phintraco dikutip Senin (22/7).

Kendati demikian, Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk stop loss apabila saham ASII terus bergerak melemah hingga ke bawah level Rp4.290 per saham.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper