Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Dingin Pelaku Pasar Usai Thomas Djiwandono Jadi Wamenkeu

Analis melihat pelantikan Thomas Djiwandono sebagai wakil menteri keuangan (Wamenkeu) tidak memberikan pengaruh banyak ke pasar.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) hari ini, Kamis (18/7/2024). Analis melihat pelantikan ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan pasar. 

Head of Customer Education and Literation Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan pelantikan wakil menteri keuangan Thomas Djiwandono ini bersifat politis. Apabila melihat pengalamannya, Thomas lebih banyak aktif dalam perpolitikan dalam negeri. 

"Sehingga hal ini tidak cukup banyak mempengaruhi pasar,” ujarnya, Kamis (18/7/2024).

Audi juga melihat kenaikan IHSG hari ini (18/7/2024), lebih dominan didorong oleh faktor pelemahan ekonomi AS dan indeks dolar setelah meningkatnya perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed di September 2024 sebesar 25 bps.

Audi melanjutkan, hal tersebut mendorong spekulasi inflow ke IHSG lebih cepat dari perkiraan Kiwoom Sekuritas sebelumnya, setelah pendirian The Fed yang terlihat lebih dovish dari pidato sebelumnya. 

"Sedangkan dengan pelantikan wamenkeu yang hanya tersisa 3 bulan masa kerja, kami lihat tidak banyak berdampak dan lebih persiapan transisi kepada pemerintahan baru," ucap Audi.

Di lain pihak, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan dari perspektif pemerintah, pelantikan Thomas Djiwandono ini dilakukan karena pemerintah ingin memastikan proses transisi ke pemerintahan selanjutnya berjalan dengan baik. 

Nico melihat kenaikan IHSG juga disebabkan oleh berbagai macam faktor. 

“Tetapi, kan sedari pagi IHSG sudah mengalami kenaikan karena BI juga sudah memastikan tidak meningkatkan suku bunga," ujarnya.

Selain dari BI, capital inflow yang mulai masuk ke pasar Indonesia juga menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG. 

Nico juga mencermati beberapa harga saham perusahaan big cap mulai pulih. Hal tersebut tercermin dari kenaikan saham BREN hingga 11,9% dan saham-saham perbankan yang naik di atas 2% hari ini seperti BBRI yang naik 2,73%, dan BBCA yang naik 3,06%.

Sementara itu, IHSG ditutup naik hingga 1,34% ke level 7.321 pada penutupan perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar IHSG naik menjadi Rp12.429 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper