Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mengumumkan penerimaan dividen dari PT Union Sampoerna Triputra Persada (USTP) dan anak usaha senilai Rp870 miliar.
Corporate Secretary Triputra Agro Persada Joni Tjeng mengungkapkan berdasarkan penerimaan pemberitahuan pembagian dividen dan penerimaan dividen tertanggal 17 Juli 2024, TAPG menerima dividen dari USTP dan entitas anaknya senilai Rp870 miliar.
"Tidak ada dampak material atas transaksi penerimaan dividen dari USTP dan entitas anaknya," kata Joni dalam keterbukaan informasi, Kamis (18/72024).
Joni mengatakan, PT Union Sampoerna Triputra Persada merupakan perusahaan ventura bersama yang sahamnya dimiliki oleh TAPG sebesar 50%.
Sebagai informasi, PT Union Sampoerna Triputra Persada adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. USTP berdiri dan memulai bisnis sejak tahun 2007, memiliki wilayah operasional di daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Sebelumnya, TAPG tercatat menebar dividen sebesar Rp1,8 triliun atau lebih tinggi dari laba bersih 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
Baca Juga
Menurut Joni pembagian dividen yang lebih besar dari laba bersih ini sebagai bentuk apresiasi untuk para pemegang saham TAPG.
"Kami juga punya structure loan sudah turun, dan kondisi yang akan kami hadapi kami sudah siapkan strategi. Jadi sudah saatnya kami berikan apresiasi ke pemegang saham," ucap Joni dalam konferensi pers TAPG, Kamis (2/5/2024).
Dia menjelaskan, dividen yang dibagikan TAPG ini mencerminkan dividen payout ratio sebesar 140% dari laba bersih. Dividen ini setara dengan Rp91 per saham.
Sementara Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto menuturkan tahun 2023 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri sawit akibat El Nino yang memengaruhi produksi di negara-negara utama penghasil sawit, serta harga energi global yang meningkat imbas tekanan geopolitik dunia turut mengakibatkan melonjaknya biaya produksi, khususnya harga pupuk.
“Berkat dukungan penuh dari pemegang saham, dan strategi operasional yang kokoh, kami berhasil mengatasi tantangan-tantangan yang ada tahun lalu. Perseroan secara konsisten mendorong produktivitas dengan optimalisasi pupuk dan penerapan Good Agricultural Practices didukung teknologi serta Continuous Improvement untuk meningkatkan OER (oil extraction rate),” kata Tjandra.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.