Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triputra Agro (TAPG) Optimistis Cetak Kinerja Baik hingga Akhir Tahun 2024

Emiten sawit Grup Triputra, Triputra Agro Persada (TAPG) optimistis akan mencetak kinerja baik hingga akhir tahun 2024.
Emiten CPO Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), membentuk joint venture dengan entitas Toyota Motor, Aisin Takaoka, untuk memproduksi Biokokas.
Emiten CPO Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), membentuk joint venture dengan entitas Toyota Motor, Aisin Takaoka, untuk memproduksi Biokokas.

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga referensi Crude Palm Oil (CPO) yang naik di semester II/2024 membuat PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) optimistis mendapatkan kinerja yang baik hingga akhir tahun. Hal ini juga didukung oleh berbagai strategi yang diterapkan TAPG.

Corporate Secretary Triputra Agro Persada Joni Tjeng menuturkan dengan naiknya harga referensi CPO pada bulan Juli 2024, fokus TAPG tetap pada program strategi perseroan. Strategi tersebut yaitu optimalisasi hasil produksi melalui program pemupukan dan optimalisasi infrastruktur pendukung untuk memaksimalkan produksi dan delivery dalam segala kondisi iklim. 

"Dengan mengoptimalkan produksi di saat harga masih berada pada level yang relatif tinggi, perseroan tetap optimis akan mendapatkan kinerja yang baik pada tahun 2024," ucap Joni, Rabu (3/7/2024).

Joni juga menjelaskan hingga akhir semester I/2024, TAPG menghadapi beberapa tantangan seperti kondisi iklim pada semester I/2024 yang berdasarkan BMKG masih berada pada kondisi El Nino, dan diperkirakan akan berubah menjadi La Nina di semester II/2024. 

Dia melanjutkan dengan belum adanya peningkatan yang signifikan pada supply di semester I/2024 akibat iklim, hal tersebut berhasil menjaga harga pada semester I/2024 masih berada pada level yang cukup tinggi. 

Selain itu, kondisi supply vegetable oil global yang belum meningkat signifikan, khususnya soybean oil serta harga crude oil yang masih cukup tinggi akibat kondisi geopolitik juga merupakan faktor-faktor yang menjaga harga CPO di semester I/2024.

Sementara itu, di semester II/2024, TAPGI melihat proporsi produksi pada tahun 2024 akan mencapai fase normal, dengan semester I/2024 akan mencapai 45% dan semester dua mencapai 55% yang merupakan puncak panen. 

Dari sisi demand, TAPG tetap optimistis dengan prospek semester II/2024 mengingat demand akan kelapa sawit yang masih cukup baik, khususnya di India. 

Program B35 yang berjalan baik dan adanya peningkatan volume blending pada tahun 2024 juga diperkirakan TAPG masih akan menjaga permintaan domestik akan kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper