Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka naik ke level Rp16.147 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (17/7/2024) jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menanjak 0,20% atau 32 poin ke posisi Rp16.147 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau turun 0,03% ke level 103,927.
Mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,06% dan dolar Taiwan melemah 0,08%.
Mata uang yang menguat bersama rupiah adalah baht Thailand 0,25%, ringgit Malaysia 0,07%, yuan China naik 0,03%, rupee India menguat 0,02%, peso Filipina naik 0,09% dan won Korea menguat 0,27%.
Seperti yang diketahui, Bank Indonesia akan mengumumkan kebijakan suku bunga hasil dari RDG BI periode Juli 2024 yang akan diumumkan hari ini, Rabu (17/7/2024).
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan ditutup menguat pada rentang Rp16.130-Rp16.220 per dolar AS.
Baca Juga
Ibrahim mengatakan sentimen datang dari meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada September. Hal tersebut menyusul pembacaan inflasi yang lemah dan sinyal yang agak dovish dari bank sentral AS.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Senin mengatakan bank tersebut semakin yakin bahwa inflasi akan turun. Meski demikian, dia tidak secara langsung mengirim pesan mengenai penurunan suku bunga. Pasar menganggap komentarnya berarti bahwa penurunan suku bunga sudah dekat.
Para pedagang juga terlihat sepenuhnya mengabaikan ekspektasi jika The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan September, dan kini memperkirakan peluang hampir 90% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut CME Fedwatch.
Namun, dolar didukung terutama oleh meningkatnya spekulasi bahwa Donald Trump akan mendapatkan masa jabatan kedua. Hal ini terjadi ketika upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan presiden tersebut tampaknya telah meningkatkan popularitasnya secara signifikan.
Hal tersebut menempatkannya di depan Joe Biden dalam pemilihan presiden. Trump diperkirakan akan memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis, yang berpotensi meningkatkan inflasi dan mendukung dolar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 tercatat sebesar US$407,3 miliar atau tumbuh 1,8% (yoy), setelah mengalami kontraksi pertumbuhan 1,5% (yoy) pada April 2024. BI menyebut angka ULN tersebut masih dalam kondisi terkendali.
Posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat sebesar US$191,0 miliar, atau secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 0,8% (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi 2,6% year on year.