Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (16/7): Emas Loyo, Batu Bara & CPO Menghijau

Harga komoditas emas melemah pada perdagangan Selasa (16/7/2024). Sementara harga batu bara dan CPO kompak menguat.
Seorang pekerja memoles batangan emas seberat satu kilogram di pabrik peleburan ABC Refinery di Sydney, Australia, pada hari Jumat, (3/5/2024). /Bloomberg- Brendon Thorne
Seorang pekerja memoles batangan emas seberat satu kilogram di pabrik peleburan ABC Refinery di Sydney, Australia, pada hari Jumat, (3/5/2024). /Bloomberg- Brendon Thorne

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas emas terpantau melemah di tengah besarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada September 2024. Harga Batu bara dan crude palm oil (CPO) juga kompak menguat.  

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (16/7/2024) harga emas di pasar spot melemah 0,02% ke level US$2.421,81 per troy ounce pada pukul 06.46 WIB.

Kemudian, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 juga melemah 0,10% ke level US$2.426,50 per troy ounce pada pukul 06.35 WIB. 

Mengutip DailyFXemas telah terapresiasi yang didorong oleh data inflasi AS yang lebih rendah pada minggu lalu. Emas juga telah berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah dari Federal Reserve (The Fed) dan mengantisipasi pemangkasan suku bunga pada September 2024. 

Harga emas menurun setelah mencapai rekor tertinggi pada Mei 2024 kala China, pembeli terbesar logam mulia di dunia mengurangi pembeliannya setiap bulan. 

Prospek harga emas kemungkinan akan tergantung pada apakah kombinasi dolar AS yang lebih rendah dan imbal hasil AS yang menurun, dapat meningkatkan permintaan bullish pada harga yang sudah tinggi. 

Namun, inti dari pergerakan terbaru ini adalah ekspektasi yang lebih besar dari penurunan suku bunga The Fed pada September 2024.

Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan tersebut dan membuka peluang untuk dua kali penurunan suku bunga hingga akhir tahun dengan kemungkinan 50% penurunan ketiga.

Ilustrasi emas batangan
Ilustrasi emas batangan

Harga Batu Bara 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle telah menguat 0,82% ke level US$134,95 per metrik ton pada penutupan perdagangan Senin (15/7). Kemudian, batu bara kontrak Agustus juga menguat 1,77% ke level US$137,75 per metrik ton. 

Mengutip ETEnergyWorlddalam rangka meningkatkan sektor pertambangan batu bara komersial India, Kementerian Batu Bara telah berhasil melaksanakan Perjanjian Pengembangan dan Produksi Pertambangan Batu bara untuk tiga tambang yang dilelang pada upaya kedua putaran ke-7. 

Hal ini juga menandakan peningkatan penting dalam potensi pendapatan sumber daya baru India, sejalan dorongan pemerintah meningkatkan produksi batu bara dalam negeri. 

Selain itu, tambang-tambang ini juga diproyeksi menciptakan sekitar 40.506 pekerjaan langsung dan tidak langsung, yang secara signifikan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di sektor ini. 

“Inisiatif ini merupakan langkah penting menuju tercapainya Atmanirbhata (kemandirian) di sektor batu bara, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan memastikan keamanan energi negara.” tutur seorang pejabat kementerian. 

Ilustrasi batu bara
Ilustrasi batu bara

Harga CPO 

Harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada penutupan perdagangan Senin (15/7) kontrak September 2024 menguat 8 poin ke 3.903 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Kontrak Juli 2024 menguat 10 poin ke level 3.980 ringgit per ton.

Mengutip Bernama, kontrak berjangka CPO telah ditutup lebih rendah pada Senin (15/7). Menurut pedagang minyak sawit David Ng, hal ini mengikuti melemahnya pasar minyak kedelai. 

Selain itu, terdapat kekhawatiran meningkatnya produksi CPO yang kemudian menambah tekanan pada pasar. 

“Kami melihat support pada RM3.850 dan resistensi pada RM3.980,” tuturnya. 

Adapun, kekhawatiran meningkatnya produksi juga telah berlangsung pada Jumat (12/7) sehingga membuat CPO ditutup melemah. Harga minyak kedelai yang menurun juga menyeret sentimen di pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper