Bisnis.com, JAKARTA — Rapor saham emiten EBT dinilai masih belum mencerminkan kinerja fundamental saat ini meski memiliki prospek cerah dalam jangka panjang. Bagaimana rekomendasi dan target harga ARKO, BREN, PGEO?
Senior investment information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan kinerja saham emiten EBT berbanding terbalik dengan kinerja keuangannya. PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) misalnya, mengalami fase akumulasi di tengah penurunan kinerja keuangan kuartal I/2024.
“ARKO kinerja kurang bagus di kuartal I/2024 tapi posisi saham menunjukkan akumulasi,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).
Sebaliknya, lanjut dia, saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan saham EBT BUMN PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) justru terdepresiasi saat kinerja kuartal I/2024 mengalami pertumbuhan.
Investor menurutnya saat ini akan mencermati kinerja keuangan kuartal II/2024 yang akan dirilis dalam waktu dekat. Jika kinerja keuangan membaik maka akan tercermin dari harga saham.
Sebaliknya, pihaknya menilai investor akan wait and see jika kinerja justru mengalami penurunan.
Baca Juga
Secara fundamental, emiten-emiten EBT memiliki prospek jangka panjang seiring dengan komitmen dan regulasi dari pemerintah terkait dengan transisi energi yang sejalan dengan prospek EBT tanah air.
“Prospek EBT itu long term bukan untuk tahun ini," jelasnya.
Nafan merekomendasikan accumulate saham ARKO dengan target harga di Rp1.060 per saham. Sementara saham BREN dan PGEO, Nafan menyematkan rating hold dengan target masing-masing di level Rp8.000 dan Rp1.380 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.