Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resep Holding Farmasi & Erick untuk Bikin INAF & KAEF Sehat Lagi

Restrukturisasi Holding BUMN farmasi ditargetkan rampung pada kuartal III/2024.
Pabrik PT Indofarma Tbk. (INAF)/indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. (INAF)/indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA – Induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma, bersama Kementerian BUMN di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan sejumlah strategi untuk mengurai persoalan INAF dan KAEF.

Kementerian BUMN menargetkan restrukturisasi keuangan BUMN farmasi akan rampung pada kuartal III/2024.

Sejak Oktober 2023, Kementerian BUMN sejatinya telah membentuk satuan tugas untuk mempercepat penyehatan di seluruh entitas Grup Bio Farma. Tim ini dipimpin langsung oleh Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya menuturkan tim tersebut dibagi dalam dua bagian. Pertama, menyangkut upaya restrukturisasi keuangan sementara kedua perihal reorientasi bisnis.

“Adapun upaya-upaya perbaikan tersebut dilakukan terhadap beberapa hal, yang pertama dari struktur keuangan di mana kami dari tim melakukan restrukturisasi yaitu penataan kembali struktur kredit jangka pendek dan jangka panjang,” ujarnya. 

Tim juga melakukan penataan kondisi kredit, penjadwalan kembali jatuh tempo angsuran, mengembangkan produk dari Biofarma Grup, menata fasilitas produksi, serta meningkatkan kapabilitas yang didukung oleh penyertaan modal negara (PMN).

“Restrukturisasi keuangan dan reorientasi bisnis masih berjalan sampai dengan sekarang. Kami dimonitor, paling sedikit setiap bulan melakukan laporan kepada Wakil Menteri BUMN dengan timnya kami melakukan pelaporan secara mingguan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pihaknya akan segera menyelesaikan permasalahan INAF, salah satunya terkait utang vendor. Kementerian BUMN, kata Erick, dinilai memiliki sederet strategi untuk menyelamatkan perusahaan pelat merah farmasi ini.

Selain itu, Kementerian BUMN bersama dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk mengungkap dugaan korupsi di anak perusahaan Indofarma, yakni PT Indofarma Global Medika (IGM).

“Bersama BPK kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan. Kasus fraud ya fraud, korupsi kami tangkap. Namun, bagaimana Indofarma sendiri harus bisa keluar dengan baik, ya kami harus lakukan penyelamatan,” ujarnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper