Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah direktur utama BUMN Karya akan menjalani agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI untuk membahas usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2025 pada Senin (8/7/2024).
Komisi VI memanggil Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTTP), serta Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas).
Berdasarkan agenda yang diterima Bisnis, rapat tersebut akan membahas terkait usulan PMN Tahun Anggaran 2025. Sebagaimana diketahui, kelima BUMN tersebut diusulkan meraih injeksi modal negara guna menjalani penugasan pemerintah.
Total ada 16 BUMN yang diusulkan meraih PMN 2025 dengan nilai total Rp44,24 triliun. Sebagian besar PMN tersebut akan digunakan untuk menjalankan penugasan pemerintah.
Dari total usulan PMN 2025, injeksi modal terbesar diarahkan kepada Hutama Karya yang diusulkan meraih sebesar Rp13,86 triliun. Dana itu rencananya digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2 dan 3.
Kementerian BUMN juga mengusulkan ADHI meraih suntikan PMN senilai Rp2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja – Bawen dan Solo – Jogja. Adapun WIKA diusulkan meraih modal negara Rp2 triliun guna memperbaiki struktur permodalan.
Baca Juga
Selain itu, PTPP mendapatkan usulan PMN 2025 senilai Rp1,56 triliun yang ditujukan untuk penyelesaian proyek Jogja – Bawen dan KIT Subang. Untuk Perumnas, diusulkan meraih dana Rp1 triliun guna penyelesaian persediaan perumahan.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa usulan PMN 2025 mayoritas digunakan untuk menggarap penugasan pemerintah dengan komposisi 69% atau Rp30,4 triliun. Sisanya, untuk pengembangan usaha mencapai 27%, sedangkan restrukturisasi hanya 4%.
“Nah ini yang masih kami dorong, apalagi kalau kita lihat catatannya memang 69% dari usulan PMN tersebut adalah penugasan pemerintah yaitu sebesar Rp30,4 triliun,” ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada awal Juni 2024.
Erick menyatakan dengan melihat komposisi tersebut, maka porsi terbesar digunakan untuk menuntaskan penugasan pemerintah. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI ini berharap pihaknya mampu mendapatkan hasil maksimal dari usulan tersebut.
“Walapun sepertinya angka yang kami usulkan, dari Kementerian Keuangan sendiri melihat tidak bisa memberikan secara maksimal. Namun, kami masih berusaha,” kata Erick.
Berikut daftar 16 BUMN yang diusulkan meraih PMN Tahun Anggaran 2025:
1. Hutama Karya: Rp13,86 triliun
2. Asabri: Rp3,61 triliun
3. PLN: Rp3 triliun
4. IFG – Bahana PUI: Rp3 triliun
5. Pelni: Rp2,5 triliun
6. Biofarma: Rp2,21 triliun
7. Adhi Karya: Rp2,09 triliun
8. Wijaya Karya: Rp2 triliun
9. Len Industri: Rp2 triliun
10. Danareksa: Rp2 triliun
11. Kereta Api Indonesia: Rp1,8 triliun
12. Id Food: Rp1,62 triliun
13. PT PP (Persero): Rp1,56 triliun
14. Perum Damri: Rp1 triliun
15. Perumnas: Rp1 triliun
16. INKA: Rp976 miliar
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.