Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RHB Sekuritas Kepincut Jadi Liquidity Provider

RHB Sekuritas tertarik untuk menjadi penyedia likuiditas di pasar atau liquidity provider yang tengah dirancang Bursa.
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — RHB Sekuritas berminat untuk menjadi liquidity provider atau penyedia likuiditas untuk saham-saham yang berada dalam papan pemantauan khusus.

Head of Equity Derivatives RHB Sekuritas Kenneth Zhao menjelaskan inisiatif liquidity provider merupakan ide yang menarik untuk mendongkrak aktivitas perdagangan di pasar modal Indonesia. Menurutnya, RHB Sekuritas tertarik untuk menjadi bagian dari inisiatif ini. 

"RHB tertarik untuk menjadi bagian dari inisiatif baru ini dan akan menyiapkan sumber daya setelah kami menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan dan dalam proses," ujarnya, Jumat (5/7/2024).

RHB menilai terdapat keuntungan menjadi liquidity provider, tetapi juga terdapat risiko yang timbul dari aktivitas tersebut. 

Zhao mengatakan penyedia likuiditas harus terlebih dahulu membeli saham sebagai inventaris. Hal ini memerlukan modal yang perlu dipertimbangkan jika mereka memiliki komitmen bisnis dan pipeline lainnya. 

Selain itu, perusahaan sekuritas yang memulai perjalanan ini juga perlu menghadapi volatilitas pasar, ketika mereka memiliki saham atau inventaris yang harus mereka pasarkan. 

"Tentu saja, hal ini juga mungkin memakan biaya besar bagi sekuritas yang ingin menggunakan sistem liquidity provider yang memerlukan investasi awal yang tinggi pada sistemnya,” ujarnya.

Kendati demikian, inisiatif liquidity provider mungkin cocok untuk perusahaan sekuritas yang memiliki selera risiko lebih tinggi dan sumber daya yang siap untuk menyukseskannya. 

"Dengan adanya skema penyedia likuiditas, kami berharap pasar Indonesia akan tumbuh subur dan semakin bergairah," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menjelaskan Liquidity Provider saham dikembangkan dengan tujuan meningkatkan likuiditas atas saham-saham yang tergolong illiquid to medium illiquid

"Dengan adanya liquidity provider diharapkan juga terdapat pengurangan bid-ask spread dari saham-saham tersebut sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas investor dalam melakukan transaksi saham di Bursa," ujarnya, Rabu (3/7/2024). 

Irvan menuturkan izin Liquidity Provider Saham akan diberikan kepada Anggota Bursa Efek yang mendapat persetujuan dari Bursa untuk melakukan kewajiban kuotasi. 

Menurutnya, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh Liquidity Provider untuk memitigasi risiko seperti persyaratan system, SOP dan juga risk management yang baik. 

Untuk memastikan bahwa Liquidity Provider memberikan harga yang terbaik kepada pelaku pasar, BEI juga akan menentukan minimum volume, maximum spread dan minimum presence atau durasi waktu kuotasi yang harus dipenuhi oleh Anggota Bursa yang berminat menjadi Liquidity Provider. 

"Bursa juga akan mengeluarkan list saham yang dapat dikuotasikan oleh Liquidity Provider yang pastinya memperhatikan aspek volume, frekuensi, market cap, spread, free float, fundamental dan lain-lain," tutur Irvan. 

Irvan juga menuturkan praktik Liquidity Provider saat ini juga sudah dijalankan pada Produk Waran Terstruktur. Pada produk tersebut, Anggota Bursa yang bertindak sebagai Issuer Waran Terstruktur juga wajib menjadi Liquidity Provider dan menyediakan Kuotasi atas seri Waran Terstruktur yang diterbitkan. 

"Infrastruktur yang sama juga akan diterapkan dalam Liquidity Provider Saham. Bursa nantinya akan melakukan monitoring atas volume, value, dan spread atas kuotasi dari Liquidity Provider Saham," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper