Bisnis.com, JAKARTA — PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk. (SPRE) akan resmi listing perdana dengan melepas 240 juta saham atau persisnya 240.000.000 lembar saham, setara 2.400.000 lot pada hari ini, Rabu (3/7/2024).
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Soraya Berjaya Indonesia mengalami total kelebihan permintaan (Oversubscribed) hingga 1,54 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Kamis (9/3/2023), total pesanan saham SPRE mencapai 369,61 juta saham atau tepatnya 369.619.300 lembar saham, dari rencana 240 juta saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Adapun Soraya Berjaya Indonesia, emiten berkode saham SPRE tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp125 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp30 miliar.
Adapun, dana hasil IPO rencananya akan digunakan produsen perlengkapan kamar tidur asal Kota Padang, Sumatra Barat itu, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan Perseroan dengan urutan prioritas sebagai berikut:
Sekitar 90,71% akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti Kain Katun CVC, Dakron (Bed Cover), Dakron (Badan Bantal), Busa, dan Retsleting.
Baca Juga
Kemudian, sekitar 9,29% akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional, yang terdiri dari:
- Sekitar 43,36% akan digunakan untuk pembelian mesin untuk menunjang kegiatan produksi, seperti Mesin Jahit Pleating, Mesin Bed Cover, xiii Mesin Jahit, Mesin Carding Bantal, Mesin Blower Bantal, Mesin Press Bantal, Mesin Obras, Mesin Zigzag hingga Mesin Sirsak.
- Sekitar 56,64% akan digunakan untuk pembelian kendaraan operasional berupa Truk 2 Unit dan Kendaraan Operasional 1 Unit.
Sebagai informasi, Soraya Berjaya Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp2,93 miliar per 31 Desember 2023 atau meningkat dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp907,48 juta.
Adapun, penjualan SPRE tercatat Rp49,13 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2022 sebesar Rp8,96 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT MNC Sekuritas.
Rizet Ramawi merupakan pemegang saham mayoritas SPRE sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 39,75%. Kemudian PT Galaksi Investama Corpora mengempit 25% saham, Ridho Ferman Shatrio 20,25% saham, Dwi Ristra Utami 10,25% saham dan Marfetra menggenggam 4,75% saham.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.