Bisnis.com, JAKARTA - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menyampaikan akan memboyong 5 perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO) pada 2024.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo mengatakan pihaknya juga tetap akan memantau kondisi pasar sebelum memboyong perusahaan IPO. Pasalnya, sepanjang semester I/2024 mayoritas harga saham IPO mengalami penurunan signifikan.
"BRIDS menargetkan akan memboyong 5 emiten untuk melantai di BEI pada 2024. Namun, target ini masih bersifat tentatif dan dapat berubah sewaktu-waktu. Hal ini bergantung dengan kondisi pasar, kesiapan emiten, dan kompetisi di market," ujar Laksono kepada Bisnis, Selasa (2/7/2024).
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, totalnya ada 25 saham baru yang melantai di BEI sejak awal tahun, dari periode 5 Januari hingga 10 Juni 2024. Kendati demikian, per 1 Juli 2024 ada 14 saham yang mengalami penurunan harga cukup dalam, bahkan hingga 80%, sedangkan 1 saham stagnan dan 10 saham lainnya menguat.
Menurut Laksono, penurunan harga mayoritas saham IPO di Indonesia pada semester I/2024 disebabkan oleh beberapa kombinasi faktor seperti makro, pasar saham, dan spesifik emiten.
Pada sisi makro ekonomi, adanya ketidakpastian terkait dengan kebijakan suku bunga secara global dan perlambatan ekonomi global memicu aliran modal keluar dan menekan sentimen investor.
"Di sisi pasar saham, pasar saham yang volatil dan sentimen investor yang cenderung wait and see membuat investor lebih berhati-hati dalam berinvestasi. Sementara di sisi spesifik emiten, kinerja emiten yang tidak sesuai dengan ekspektasi investor setelah IPO bisa menjadi penyebab penurunan harga saham di pasar," jelasnya.
Adapun, pada semester I/2024, BRIDS sudah menjadi penjamin pelaksana emisi efek (undewriter) untuk IPO PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) dan PT Multispunindo Jaya Tbk. (MSJA). UNTD melantai pada 7 Februari 2024 dan meraup dana sebesar Rp400 miliar, sedangkan MSJA menggelar IPO pada 10 Januari 2024 dan meraih dana Rp264,71 miliar.
Laksono mengatakan BRIDS selaku salah satu sekuritas besar di Indonesia melihat bahwa pasar IPO pada semester II/2024 masih akan bergairah, meskipun dengan potensi perlambatan dibandingkan semester I/2024.
"Selain itu, BRIDS melihat prospek IPO di semester II/2024 dengan optimisme yang cenderung berhati-hati. Meskipun masih terdapat beberapa tantangan, potensi pertumbuhan ekonomi dan membaiknya sentimen investor diharapkan dapat mendorong aktivitas IPO," pungkasnya.
Mengacu data RTI pada Selasa (2/7/2024), IHSG melemah 0,20% ke level 7.125,14, sedangkan secara year-to-date (YtD) IHSG juga terkoreksi 2,03%. Pada saat yang sama, investor asing pun masih mengakumulasikan net sell sebesar Rp7,05 triliun secara YtD.
----------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.