Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GOTO Setelah Ditransaksikan di Harga Premium Rp431

Sampai saat ini, masih belum terungkap detail pemegang saham yang melakukan transaksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di pasar negosiasi.
Annisa Kurniasari Saumi,Pandu Gumilar
Senin, 1 Juli 2024 | 08:25
CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo. JIBI/BISNIS/EUSEBIO CHRYSNAMURTI
CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo. JIBI/BISNIS/EUSEBIO CHRYSNAMURTI

Bisnis.com, JAKARTA -- Ada investor yang melakukan transaksi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)  di pasar negosiasi senilai Rp6,06 triliun. Sampai saat ini, masih belum terungkap detail pemegang saham tersebut.

Berdasarkan pantauan Bisnis, pada perdagangan Kamis, 27 Juni 2024, terdapat transaksi crossing saham GOTO pada level Rp431 atau jauh dari harga saham saat penutupan di Rp 50. 

Transaksi crossing yang terjadi tersebut dilakukan dengan frekuensi sebanyak satu kali. Adapun nilai transaksi di pasar negosiasi mencapai Rp6,1 triliun untuk 140,8 juta lot saham atau setara dengan 10% dari nilai kapitalisasi pasarnya. Lalu, sekitar 1,2% dari total saham beredar GOTO yang mencapai 1,2 triliun. 

Sebagai informasi, level harga tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan harga IPO saham GOTO pada Rp338. 

Selain itu, level harga Rp431 melampaui harga tertinggi yang pernah dicapai GOTO semenjak IPO pada posisi Rp442 untuk intraday dan Rp404 untuk harga penutupan.  

Berdasarkan data RTI, transaksi dengan harga premium itu difasilitasi oleh Indo Premier Sekuritas dengan kode broker PD, yang juga menjadi penjamin emisi perseroan saat go public.

Manajemen GOTO Soal Transaksi Nego Investor Rp431

Manajemen GOTO menjelaskan transaksi ini dilakukan oleh salah satu pemegang saham perseroan.

"Transaksi dilakukan oleh salah satu pemegang saham perseroan yang bukan merupakan pemegang saham yang memiliki saham Perseroan paling sedikit sebanyak 5% dari modal disetor dan ditempatkan di dalam perseroan," tulis Sekretaris Perusahaan GOTO RA Koeseomohadiani, Jumat (28/6/2024). 

Karena hal tersebut, lanjutnya, pemegang saham tersebut tidak memiliki kewajiban untuk melakukan laporan atas perubahan kepemilikannya, sehingga tidak ada kewajiban memberikan laporan atas transaksi saham GOTO. 

Sejauh pengetahuan GOTO, kata dia, transaksi saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham terkait berdasarkan suatu perjanjian historis untuk mengalihkan saham GOTO yang dimilikinya ke pihak lain dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. 

GOTO tidak memiliki informasi lebih lanjut atas tujuan dari transaksi saham GOTO tersebut, dan sejauh pemahaman GOTO, setiap pemegang saham GOTO memiliki kebebasan untuk menentukan dan mengambil keputusan atas investasi mereka.

"Dapat juga disampaikan transaksi tersebut tidak terkait dengan perseroan ataupun pemegang saham pengendali atau pemegang saham seri B perseroan," tuturnya.

Rekomendasi Saham GOTO

Dalam laporan JP Morgan mengenai ASEAN High-Conviction Picks, saham GOTO masuk ke dalam daftar menggantikanl PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT). Selain itu, JP Morgan mempertahankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) dalam daftar.

JP Morgan masih memberikan rating overweight untuk saham GOTO dengan target harga Rp75. "Kami memberikan peringkat overweight di GOTO, karena kami yakin kinerja harga saham yang buruk secara year to date memberikan titik masuk yang menarik. Kami menyukai prospek jangka panjang perusahaan sebagai proksi ekonomi digital terbesar di Indonesia," tulis riset JP Morgan.

Di sisi lain, konsesus analis masih memberikan pandangan dan rating positif untuk saham GOTO dengan rekomendasi beli. Misalnya, Maybank Investment Banking Group yang merekomendasikan beli dengan target harga Rp 95. Senada dengan Maybank Investment Banking Group ada juga Bernstein yang mematok harga target di Rp 95.

Kemudian dari sekuritas lokal, Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan target harga untuk 12 bulan ke depan sebesar Rp125.

------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper