Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harita Nickel (NCKL) Rancang Buyback Saham Rp400 Miliar

Emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback.
Emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback.
Emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback sebesar Rp400 miliar. 

Manajemen Harita Nickel mengatakan pihaknya berencana melakukan buyback saham dengan jumlah sebanyak banyaknya Rp400 miliar. Rencana ini akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPST 27 Juni 2024 mendatang. 

Adapun pembelian kembali saham akan dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan sejak disetujui pemegang saham dalam RUPST. Harga pelaksanaan buyback juga akan mengacu pada POJK yang berlaku.

Manajemen NCKL mengatakan aksi buyback ini dilakukan karena melihat harga saham saat ini belum mencerminkan kinerja fundamental NCKL yang sesungguhnya. 

Di sisi lain, pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (21/5/2024) saham NCKL parkir di level Rp1.035 per saham atau naik 0,49%. 

Sepanjang perdagangan saham NCKL bergerak di level Rp990 hingga Rp1.040 per saham. Secara year to date, saham NCKL telah naik 3,50%. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp65,31 triliun dengan PER 16,31 kali dan PBVR sebesar 2,63 kali. 

Kemudian, sepanjang kuartal I/2024, NCKL NCKL mencatatkan laba bersih sebesar Rp1 triliun di kuartal I/2024. NCKL mencetak pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp6,03 triliun di kuartal I/2024. 

Pendapatan ini naik 26,07% dibandingkan kuartal I/2023 yang sebesar Rp4,78 triliun. Manajemen NCKL menuturkan meskipun kondisi pasar yang fluktuatif, NCKL tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui target kapasitas produksinya.

Akan tetapi, NCKL tercatat mencetak penurunan laba bersih menjadi Rp1 triliun di kuartal I/2024. Laba bersih ini turun 26,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper