Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi IHSG dan Saham-Saham Pilihan Sekuritas Semester II/2024

Analis melihat masih terdapat peluang penguatan IHSG di semester II/2024, saham sektor keuangan, telekomunikasi hingga ritel diprediksi jadi penopang indeks.
Analis melihat masih terdapat peluang penguatan IHSG di semester II/2024, saham sektor keuangan, telekomunikasi hingga ritel diprediksi jadi penopang indeks. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Analis melihat masih terdapat peluang penguatan IHSG di semester II/2024, saham sektor keuangan, telekomunikasi hingga ritel diprediksi jadi penopang indeks. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat telah melemah 5,40% sejak awal tahun 2024. Meski begitu, analis melihat masih terdapat peluang penguatan IHSG di paruh kedua 2024, saham sektor keuangan, telekomunikasi hingga ritel diprediksi jadi penopang indeks komposit.

Pada penutupan perdagangan Jumat (21/6/2024), IHSG ditutup menguat 0,89% atau 60,65 poin ke level 6.897,97. Namun, secara year to date (YtD), indeks komposit telah terkoreksi 5,40%.

Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya menjelaskan pelemahan IHSG yang terjadi di semester I/2024 ini datang dari global maupun domestik.

Menurutnya, ketidakpastian kebijakan moneter dari The Fed menjadi isu utama yang memberikan efek domino seperti pelemahan rupiah dan dampak suku bunga yang tinggi memberikan beban biaya yang lebih tinggi untuk emiten-emiten di pasar modal.

"Dari domestik, sikap wait and see investor terhadap kebijakan dan susunan kabinet baru juga masih membayangi, selain juga adaptasi pelaku pasar terhadap penerapan mekanisme full call auction atau FCA," ujar Cheril pekan lalu.

Dengan kondisi pasar modal saat ini, InvestasiKu masih memberikan target akhir tahun IHSG di level 7.500.

Cheril melanjutkan, pihaknya melihat sentimen global di semester II/2024 berpotensi lebih optimistis karena suku bunga The Fed yang berpotensi turun hingga dua kali di tahun ini, yaitu diperkirakan pada September dan Desember. Penurunan suku bunga ini akan diikuti oleh penurunan suku bunga BI.

"Sektor-sektor pilihan yang utama dari sektor consumer staples dan kesehatan, karena keduanya cenderung defensif dan relatif minim pengaruhnya dari ketidakpastian suku bunga," kata Cheril.

Sementara itu, Head of Education and Literation Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan koreksi IHSG yang terjadi selama semester I/2024 ini disebabkan oleh ketidakpastian di tengah masih tertahannya suku bunga acuan pada level yang tinggi untuk waktu yang lebih panjang dari perkiraan pasar sebelumnya.

"Hal ini menyebabkan banyaknya aliran investasi asing yang keluar, tercatat terjadi net sell sebesar Rp20,35 triliun di pasar reguler," tutur Audi.

Audi menuturkan investor cenderung melakukan perpindahan investasi ini menuju aset yang lebih low risk dan memberikan return yang lebih besar.

Adapun untuk semester II/2024, Kiwoom Sekuritas memandang IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa momentum seperti terjadinya pemangkasan suku bunga acuan dan peralihan pemerintahan presiden baru.

"Pasar masih menantikan momentum kebijakan presiden baru, jika pro-market maka hal ini akan menjadi pendorong pergerakan IHSG setidaknya dapat kembali ke atas level 7.000," kata dia.

Kiwoom Sekuritas memperkirakan IHSG hingga akhir 2024 akan berada pada level 7.387, dengan estimasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih dari 4,9% dan inflasi yang terjaga di bawah 3%.

Adapun InvestasiKu memilih saham-saham seperti MYOR, ICBP, SILO, dan MIKA sebagai top picks menjelang semester II/2024 ini.

Sementara itu, Kiwoom Sekuritas melihat sektor keuangan, telekomunikasi, energi, dan konsumer menarik untuk dicermati pada semester II/2024.

Saham-saham pilihan dari Kiwoom Sekuritas adalah BMRI dengan rekomendasi buy dan dengan target harga Rp7.350. Lalu EXCL buy dengan TP Rp2.582, MEDC buy dengan TP Rp1.895, HRUM buy dengan TP Rp1.815, dan MYOR buy dengan TP Rp3.160.

IHSG
IHSG

Proyeksi IHSG Pekan Ini

Tim Riset Phintraco Sekuritas IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (24/6/2024).

Menurutnya, dari sentimen luar negeri, indeks-indeks Wall Street melanjutkan tren positif pada pekan lalu, meski S&P 500 tertekan di Jumat (21/6/2024) akibat pullback pada harga saham NVIDIA. 

Wall Street masih ditopang optimisme pemangkasan suku bunga acuan the Fed di FOMC September 2024 sebesar 59,5% berdasarkan data dari CME FedWatch Tools.

Untuk diketahui, sejumlah petinggi the Fed dijadwalkan menyampaikan pidato dalam sepekan ke depan, bersamaan dengan jadwal rilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) sebagai salah satu indikator inflasi penting di AS.

Sementara sentimen dalam negeri, penguatan harga saham BREN pasca keluar dari Papan Pemantauan Khusus (PPK) turut memicu penguatan signifikan pada sejumlah saham blue chip di Bursa pada Jumat (21/6/2024).

"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut di awal pekan mengingat tidak banyak perubahan sentimen dari Jumat," tulis Phintraco Sekuritas, Minggu (23/6/2024).

Menurut Phintraco Sekuritas sentimen domestik juga berasal dari keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25%.

Untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah, BI akan mengoptimalkan upaya intervensi menggunakan sejumlah instrumen moneter untuk menarik inflow kembali ke Indonesia.

Adapun beberapa saham menjadi top picks Phintraco Sekuritas untuk perdagangan besok, Senin (24/6/2024). Saham-saham yang dapat diperhatikan meliputi ADRO, INCO, BBRI, EMTK, TLKM, dan SMRA.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper